Kuota Naik Candi Borobudur Bertambah Signifikan, Jadi 3.000 Orang per Hari

Dari sebelumnya dibatasi hanya 1.200 orang per hari, kini kuotanya dinaikkan menjadi 3.000 orang per hari.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com / Yuwantoro Winduajie
PUNCAK CANDI: Wisatawan memadati area puncak kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Jumlah wisatawan yang diizinkan naik ke puncak Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah ditambah secara signifikan. 

Dari sebelumnya dibatasi hanya 1.200 orang per hari, kini kuotanya dinaikkan menjadi 3.000 orang per hari.

Informasi ini disampaikan oleh Komisaris Utama PT Injourney Destination Management (IDM) atau PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Kacung Marijan, saat ditemui di kawasan Candi Borobudur pada Sabtu (26/7/2025).

Kacung menjelaskan bahwa kesepakatan penambahan kuota tersebut sudah dicapai bersama Kementerian Kebudayaan. 

“Sudah ada kesepakatan dengan Kementerian Kebudayaan untuk menambah jumlah orang yang akan naik ke Candi Borobudur. Sebelumnya kesepakatannya 1.200, sudah dinaikan untuk sementara 3.000 (per hari), nanti bertahap,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa dengan penambahan kuota tersebut, pengunjung kini dapat naik lebih awal. 

Jika sebelumnya kunjungan dimulai pukul 07.00 WIB, saat ini sudah bisa dimulai dari momen matahari terbit atau sunrise.

Meski demikian, Kacung menyebut bahwa peningkatan jumlah pengunjung masih dalam tahap uji coba dan tetap mempertimbangkan aspek pelestarian warisan budaya dunia tersebut. 

Menurutnya, saat ini sedang dibicarakan kemungkinan jumlah yang lebih besar lagi, antara 3.000 hingga 4.000 orang per hari.

“Jadi, jumlah sendirinya masih dibicarakan. Untuk yang sunrise uji coba 100 orang. Yang itu 1.200 per hari itu pasti lebih dari 1.200. Ini pembicaraannya antara 3.000, 4.000, itu masih pembicaraan. Yang pasti satu, penambahan itu tidak mengganggu bahwa ini mengancam kelestarian Borobudur,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pembatasan jumlah pengunjung tetap akan diatur secara ketat berdasarkan waktu kunjungan dan kapasitas maksimal per jam. 

Kementerian Kebudayaan, kata dia, masih merumuskan ambang batas yang ideal agar Candi Borobudur tetap terjaga.

“Jadi nggak boleh berlebihan, yang penting pengaturan waktunya, per jamnya berapa. Kita tetap perhitungan ambang batasnya, ini masih dengan Kementerian Kebudayaan,” pungkas Kacung. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved