AI Masuk SMP: Teknologi Pintar yang Ubah Cara Belajar Generasi Z

AI hadir bukan hanya sebagai tren, tetapi sebagai inovasi yang mampu mengubah cara belajar generasi Z menjadi lebih cepat, kreatif, dan interaktif.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Ilustrasi Gambar By AI Gemini
Teknologi AI sudah dikenali di SMP untuk membantu belajar 

TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini mulai merambah ke dunia pendidikan, termasuk untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

AI hadir bukan hanya sebagai tren, tetapi sebagai inovasi yang mampu mengubah cara belajar generasi Z menjadi lebih cepat, kreatif, dan interaktif.

Beberapa sekolah di Indonesia sudah mulai memanfaatkan platform berbasis AI untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, mulai dari chatbot edukasi, aplikasi latihan soal, hingga sistem pembelajaran adaptif.

Kehadiran AI dalam dunia pendidikan SMP dianggap sebagai terobosan penting, dengan teknologi ini, siswa dapat mengakses materi pelajaran secara lebih personal.

AI mampu menyesuaikan tingkat kesulitan soal sesuai kemampuan individu, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Selain itu, fitur seperti chatbot pembelajaran bisa menjawab pertanyaan siswa secara instan, layaknya seorang guru pendamping 24 jam.

Guru juga terbantu dengan kehadiran AI.

Proses pembuatan soal, pengoreksian ujian, hingga pembuatan laporan belajar siswa menjadi lebih cepat dan efisien.

Dengan demikian, guru memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada pengajaran yang memerlukan sentuhan manusia, seperti pengembangan karakter, kreativitas, dan nilai-nilai moral.

Menurut Dr. Ratna Dewi, seorang pakar pendidikan digital, penggunaan AI di SMP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

“Generasi Z lebih tertarik dengan metode belajar yang interaktif AI mampu menyediakan simulasi, game edukatif, dan penjelasan visual yang membuat pelajaran lebih mudah dipahami,” ujarnya.

Namun, ada juga tantangan yang dihadapi.

Beberapa pihak khawatir bahwa penggunaan AI berlebihan dapat membuat siswa terlalu bergantung pada teknologi.

Oleh karena itu, pendampingan guru dan orang tua tetap sangat penting.

Penerapan regulasi dan pembatasan penggunaan di luar konteks pembelajaran juga menjadi perhatian utama agar AI tidak disalahgunakan, seperti untuk mencontek atau menghindari berpikir kritis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved