Di Bawah Ancaman, Siswi di Gunungkidul Jadi Korban Pemerkosaan hingga Hamil, Kini Putus Sekolah

Selama ini, korban yang masih di bawah umur tidak berani menceritakan kejadian itu karena diancam oleh pelaku yang tak lain adalah sepupunya

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribunnews.com
ilustrasi kekerasan seksual 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Seorang anak berusia 15 tahun di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul menjadi korban pemerkosaan oleh saudara sepupunya berinisial AB (20). Mirisnya, korban terpaksa putus sekolah karena hamil dengan usia kandungan  empat bulan. 

Kasus ini pun tengah ditangani oleh Pusat Pelayan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gunungkidul.

Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Nurudin Aranir mengatakan korban anak sudah diberikan pendampingan oleh psikolog klinis.

"Laporan masuk kami terima hari ini, dengan dugaan pemerkosaan. Dan, yang pertama  kami langsung memberikan pendampingan  terhadap korban," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (12/8/2025).

Dari hasil laporan tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti untuk melakukan pendampingan lewat UPT serta penjangkauan di lingkungan tempat tinggal korban. 

"Jadi, kami lihat apakah ada trauma psikis pada korban atau tidak. Prinsipnya kami siap mendampingi korban," tuturnya.

Saat disinggung apakah laporan ini akan diteruskan ke kepolisian, pihaknya menyebut belum menerima laporan resmi dari instansi tersebut. 

"Kami belum menerima laporan resmi dari polisi. Tetapi tadi dipersilakan kepada klien untuk memutuskan, dan dari psikolog klinis UPT PPA sudah memberikan penjelasan terkait langkah langkah yang bisa diambil oleh klien," ucapnya. 

Sementara itu, ibu korban W (50) dengan wajah sedih  menuturkan kasus ini terungkap saat sang anak mengeluh sakit lambung selama dua bulan berturut-turut.

Kemudian, dirinya pun membawa ke dokter ternyata didapati korban sudah mengandung dengan usia kandungan empat bulan.

"Jadi, mengeluh sakit lambung, itu muntah-muntah. Ternyata, diperiksa ke dokter ya itu ternyata sudah mengandung," ucapnya.

Setelah itu, korban baru berani mengaku dan menceritakan kepada orang tuanya, bahwa pelakunya merupakan sepupunya sendiri AB (20).

Selama ini, korban yang masih di bawah umur tidak berani menceritakan kejadian itu karena diancam oleh pelaku yang tak lain adalah sepupunya.

"Jadi, anak saya ini diancam lewat video, nanti disebar  kalau bilang ke orang lain," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved