STIE YKP Jawab Tantangan Masa Depan Profesi Akuntansi dan Manajemen dalam Digitalisasi
Profesi di bidang ini, baik di sektor internal, eksternal, pemerintah, maupun pendidikan, dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di tengah derasnya arus digitalisasi dan kehadiran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), dunia akuntansi dan manajemen mengalami perubahan signifikan.
Hal ini menjadi topik utama dalam podcast pendidikan Tribun Jogja bertajuk ‘Tergusur atau Beradaptasi, Peran Akuntansi dan Manajemen di Tengah Persaingan Digital’ yang menghadirkan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKP, Kadari dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Aris Indrianti.
Menurut Kadari, dampak dari digitalisasi dan AI terhadap profesi akuntansi dan manajemen luar biasa, baik dari sisi positif maupun negatif.
Profesi di bidang ini, baik di sektor internal, eksternal, pemerintah, maupun pendidikan, dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilakukan penyesuaian dan adaptasi agar kita bisa mengantisipasi dampak yang ada,” jelas Kadari.
Dampak positif digitalisasi antara lain meningkatkan kecepatan, kecermatan, serta efisiensi dalam pekerjaan.
Output dan outcome menjadi lebih optimal. Namun, tantangannya adalah pada sisi kesiapan individu.
Mereka yang tidak mau atau tidak mampu beradaptasi berisiko ‘tergusur’ oleh kemajuan teknologi.
Aris Indrianti menegaskan bahwa STIE YKP telah mempersiapkan lulusannya untuk mampu bersaing di era digital dengan membekali mereka dengan kombinasi antara hard skill dan soft skill.
Ia mengatakan, AI dipandang bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat bantu yang dapat memperkuat daya saing lulusan di dunia kerja.
“Kami tidak 100 persen percaya bahwa AI bisa menggantikan segalanya. Tapi kami percaya, jika mahasiswa dibekali kompetensi yang tepat, AI justru akan menjadi pendukung utama dalam karir mereka,” ujar Indri.
Para mahasiswa dilatih tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga diberi pemahaman mengenai pentingnya keterampilan digital dan kemampuan interpersonal.
Hal ini bertujuan agar lulusan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah dalam dunia profesional yang terus berubah.
Perubahan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Dunia kerja, termasuk sektor akuntansi dan manajemen, sedang mengalami transformasi besar.
Kuncinya adalah pada kemampuan individu dan institusi dalam melakukan penyesuaian.
STIE YKP melihat tantangan ini sebagai peluang, bukan ancaman.
Dengan pendidikan yang adaptif dan kompetensi yang relevan, para lulusan diharapkan tidak hanya bertahan, tapi juga unggul dalam persaingan global. (*)
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal, KAI Bandara Beri Pelatihan Digitalisasi Produk UMKM |
![]() |
---|
Dosen UGM Desak LMK Tinjau Ulang Kebijakan Royalti Bagi Pelaku Usaha Kecil |
![]() |
---|
Gojek Dorong Digitalisasi UMKM di Jogja |
![]() |
---|
Ahli Manajemen Bahas Imbas Dinamika Geopolitik Global ke Industri Asuransi di Jogja |
![]() |
---|
PLN Melesat ke Fortune Global 500, Digitalisasi dan Beyond kWh Jadi Kunci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.