Warga Pesisir Gunungkidul Didorong Jadi Kader Konservasi Laut

Wahid menjelaskan, kader konservasi ini tidak dibentuk melalui proses seleksi formal, melainkan tumbuh dari kepedulian masyarakat pesisir

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
PELEPASAN: Ratusan tukik dilepaskanliarkan di Pantai Wediombo Gunungkidul, pada Rabu (4/6/2025) 

Hal ini sesuai dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 161 tahun 2016 tentang penetapan sejumlah pantai sebagai habitat penyu di Gunungkidul.

"Mendaratnya penyu untuk menyimpan telurnya di pantai sini, merupakan sinyal kalau ekosistem laut Kabupaten Gunungkidul masih sangat baik sekali," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan taman konservasi ini menjadi penting mengingat sejumlah kawasan pantai di Gunungkidul menjadi tempat favorit penyu bertelur.

Apalagi penyu merupakan kekayaan hayati yang mudah punah. Untuk itu pemerintah Kabupaten Gunungkidul berupaya melakukan konservasi.

"Ini suatu fenomena luar biasa, penyu hanya percaya meletakkan telurnya di pantai yang memiliki ekosistem terjaga. Dan, penyu laut ini memiliki kebiasaan unik untuk kembali ke pantai tempat mereka menetas setelah bertahun-tahun di laut, untuk bertelur. Jadi, untuk menjaga keberlangsungan itu perlu dikaji adanya taman konservasi," ujarnya.

Ia melanjutkan ada beberapa lokasi pantai yang dirasa cocok untuk dijadikan tempat konservasi, yakni Pantai Wediombo dan Pantai Siung. 

"Pada 2019 lalu, saat saya menjabat ketua DPRD sudah menandatangani bahwa kawasan Siung dan Wediombo menjadi kawasan konservasi. Sehingga, nanti tinggal dibagian mana yang paling tepat dan memang cocok untuk habitat penyu atau tukik untuk dilepaskanliarkan," paparnya.

Dia menyebut nantinya wilayah khusus konservasi tidak boleh digunakan oleh investor atau masyarakat. Sebab, penyu tidak bisa bertelur dan berkembang biak di tempat yang ramai dan banyak aktivitas manusia.

"Jadi, tidak boleh ada bangunan apapun. 
Sebab penyu sensitif terhadap cahaya dan manusia," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved