Terima UGR Jalan Tol Jogja-Bawen untuk Bangun Pondok Pesantren di Magelang
Warga Desa Candisari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak trase tol mendapatkan uang ganti rugi (UGR) lahan Tol Jogja-Bawen
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Magelang Tribunjogja.com - Warga Desa Candisari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak trase tol mendapatkan uang ganti rugi (UGR) lahan Tol Jogja-Bawen.
Seperti yang dialami kakak beradik asal Desa Candisari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dia adalah Choliq Aminullah (56) dan Sahal Sulton Abidin (51), menerima uang ganti rugi (UGR) pembangunan Tol Jogja-Bawen dengan total nilai mencapai Rp4,37 miliar.
Uang itu rencananya akan digunakan untuk membeli tanah hingga melanjutkan pembangunan pondok pesantren yang mangkrak.
Choliq mengatakan proses pembebasan lahan berjalan lancar dan tanpa kendala.
Lahan persawahan yang terkena proyek tol tersebut merupakan warisan keluarga dengan status letter C atas nama dua bersaudara tersebut.
Choliq dan adiknya masing-masing menerima sekitar Rp2 miliar.
"Sudah selesai (prosesnya). Ini sawah (kena) dan masih letter C. Saya dan adik satu letter C dua nama, bisa diproses, dipecah jadi lima bidang. Alhamdulillah prosesnya lancar," ujar Choliq saat ditemui di Balai Desa Candisari, Selasa (22/7/2025).
Ia menuturkan, lahan tersebut merupakan peninggalan dari kakek dan diwariskan ke orang tua, sebelum akhirnya diteruskan ke para ahli waris.
Terkait penggunaan uang UGR, Choliq mengaku akan membelikan tanah kembali sebagai bentuk pengganti aset keluarga yang terkena proyek.
"Kembali lagi beli tanah, supaya ada gantinya. Sudah ada pandangan lokasi, masih di keluarga juga. Tinggal nunggu kesepakatan harga, bersertifikat," katanya.
Bangun Pondok
Sementara itu, sang adik, Sahal, dikatakan memilih menggunakan bagiannya untuk melanjutkan pembangunan pondok pesantren yang sudah dirintis satu tahun terakhir di Dusun Jetak.
"Jadi dia mendirikan pondok pesantren di rumah. Jadi untuk membangun, sudah mulai satu tahun yang lalu, (UGR) ini untuk neruskan, jadi memang butuh dana banyak dia. Jadi, tidak beli sawah, tapi untuk diwujudkan pondok pesantren," imbuh Choliq.
Ponpes yang diberi nama Al Fatah itu masih dalam tahap pembangunan, namun kegiatan mengaji dan majelis taklim sudah rutin berjalan.
"Kalau jemaah majelis taklim itu dia sudah banyak.
Penjelasan BPN
Staf Pengajar Universitas di Yogyakarta Asal Magelang Edarkan Sekretom Ilegal |
![]() |
---|
Kontingen LTUB SMA Negeri 4 Kota Magelang Berlaga di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Pengakuan Orangtua Pasien Ginjal Bocor Setelah Berobat ke Dokter Hewan di Magelang |
![]() |
---|
Kasus Praktik Dokter Hewan di Magelang Edarkan Sekretom Ilegal untuk Pasien Manusia |
![]() |
---|
Kejari Kabupaten Magelang Musnahkan Barang Bukti Narkotika hingga Sajam. |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.