Selama Juli Ini, Mbun Upas Muncul Tiga Kali di Kawasan Dieng, Suhu Minus 2 Derajat Celcius
Suhu dingin hingga di bawah nol derajat kembali menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng Jawa Tengah hingga memicu munculnya embun upas.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, DIENG - Suhu dingin hingga di bawah nol derajat kembali menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng Jawa Tengah hingga memicu munculnya embun upas atau Mbun Upas.
Selama Juli 2025 ini, fenomena Mbun Upas setidaknya sudah tiga kali terjadi.
Yakni pada 10,11 dan 18 Juli.
Suhu udara di kawasan Dieng berkisar 2 sampai minus 2 derajat Celcius.
Pada Sabtu (19/7/2025), suhu tercatat mencapai minus dua derajat celcius, menjadikan kawasan ini seperti miniatur musim dingin di negeri tropis.
Dikutip dari Tribun Banyumas, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara mengatakan suhu minimum di kawasan Dieng bisa mencapai minus 2 derajat Celcius.
“Suhu udara minimum di sekitar Dieng berkisar antara 2 hingga minus 2 derajat Celcius,” ujar Hery Susanto, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada Senin (21/7/2025).
Menurut Hery, suhu minus 2 derajat Celcius terjadi di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur.
Daya Tarik Bagi Wisatawan
Fenomena munculnya Mbun Upas ini memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya, kemunculan fenomena Mbun Upas menjadikan Dieng sebagai salah satu destinasi pilihan bagi para wisatawan.
Banyak wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke Dieng untuk merasakan suasana ekstrem bak negeri salju di jantung Jawa.
Permukaan tanah yang putih dan udara yang menusuk tulang menjadi pengalaman unik yang tidak ditemukan di tempat lain.
Namun, di balik keindahannya, bun upas membawa kekhawatiran tersendiri bagi petani.
Suhu ekstrem membuat tanaman kentang menjadi rusak dan mati membusuk, karena embun beku menyelimuti seluruh permukaan daun dan batangnya.
“Fenomena ini berdampak positif bagi sektor pariwisata, tetapi negatif untuk pertanian,” jelas Hery.
Kepala UPT Dieng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami, mengonfirmasi bahwa embun es telah terlihat tipis di lapangan Candi Setyaki.
Ia menyebutkan fenomena tersebut belum merata, tetapi tetap menarik perhatian pengunjung.
“Iya, ada embun es tetapi belum semua tempat. Masih tipis,” ujarnya.
Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tetap waspada terhadap suhu ekstrem, terutama di pagi dan malam hari.
Penggunaan jaket tebal, sarung tangan, dan perlengkapan hangat lainnya sangat disarankan untuk mencegah gangguan kesehatan.
Apa Itu Mbun Upas
Mbun Upas adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu udara turun drastis, menyebabkan embun di permukaan rumput dan dedaunan membeku.
Embun beku inilah yang menyelimuti tanaman, terutama kentang, hingga tampak seperti dilapisi salju putih.
Biasanya, fenomena ini terjadi saat puncak musim kemarau.
Suhu udara bisa mencapai di bawah 0 derajat Celcius.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Dieng Banjarnegara Diselimuti Embun Es Pagi Ini, Berpotensi Terulang Hingga Agustus 2025,
| Kenapa Pagi Terasa Dingin tapi Siang Terik Menyengat? Ini Penjelasan BMKG |
|
|---|
| Suhu di Dataran Tinggi Dieng Minus 1,7 Derajat Celcius, Mbun Upas Kembali Muncul |
|
|---|
| Menggigil! Suhu di Dieng Bisa Capai 1 Derajat Celcius, Begini Penjelasan BMKG |
|
|---|
| Suhu Udara di Kawasan Dieng Sentuh 1,77 Derajat Celcius Pagi Ini, Muncul Fenomena Embun Es Lagi |
|
|---|
| Fenomena Embus Es Kembali Terjadi di Dieng Pagi Tadi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.