Implementasi Kurikulum SD: Inovasi Pendidikan untuk Masa Depan Cemerlang

Terdapat perubahan struktur Kurikulum Merdeka SD, yakni adanya fokus pada penguatan pondasi literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir kritis.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Dok. Pemkot Yogyakarta
Implementasi Kurikulum SD : Inovasi Pendidikan untuk Masa Depan Cemerlang 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 75 persen sekolah dari PAUD hingga SMA sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Tujuan dari perubahan Pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membuat pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan siswa dengan zaman sekarang, dengan tujuan tersebut diharapkan terwujud dari Kurikulum Merdeka melalui Implementasi Kulirikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dirancang pemerintah di tahun 2022 dan saat ini sedang dalam proses diterapkan satuan pendidikan di Indonesia.

Hal melatarbelakangi hadirnya Kurikulum Merdeka yaitu untuk upaya meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi siswa.

Dilansir laman Merdeka Belajar, berdasarkan Programme For International Student Assessment (PISA)  menunjukkan bahwa 70 persen siswa berusia 15 tahun berada dibawah kompetensi minumum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga merupakan upaya pemulihan pembelajaran mengusung konsep kurikulum yang fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial, serta pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Mengenai karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.

Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran mendalam bagi kempetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

Fleksibilitas pada guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Melansir lama Kemendikbud, terdapat tiga pilihan dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang tersedia bagi satuan pendidikan.

  1. Opsi pertama Mandiri Belajar, Implementasi Kurikulum Merdeka ini memungkinkan satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum. 

  2. Ada mandiri Berubah, ini memungkinkan sekolah menggunakan Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum, sekaligus menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran dan assesmen.

  3. Opsi ketiga Mandiri Berbagi, sekolah menggunakan Struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum.

Serta, menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baik kepada satuan pendidikan lainnya.

Terdapat perubahan struktur Kurikulum Merdeka SD, yakni adanya fokus pada penguatan pondasi literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir kritis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved