NPCI DIY Gelar Pelatihan Teknik untuk Menjaring Atlet-atlet Disabilitas Baru

Sekretaris Umum NPCI DIY, Sudartatik, menyampaikan kegiatan ini lebih dari sekadar program teknis karena betul-betul untuk melahirkan pencari bakat

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
PELATIHAN: Peserta pelatihan teknik identification NPCI DIY foto bersama disela-sela kegiatan, Sabtu (19/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) DIY menggelar kegiatan pelatihan teknik talent identification tahun 2025 kepada para pegiat olahraga disabilitas.

Kegiatan yang berlangsung sebuah hotel di kawasan Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/7/2025) ini juga dalam rangka untuk melakukan pencarian bibit atlet disabilitas yang ada di DIY.

Sekretaris Umum NPCI DIY, Sudartatik, menyampaikan kegiatan ini lebih dari sekadar program teknis karena betul-betul untuk melahirkan pencari bakat yang nantinya muncul atlet-atlet baru.

kegiatan tersebut juga jadi gerakan bersama untuk mendorong kesetaraan bagi para penyandang disabilitas untuk berkembang dan berprestasi di bidang olahraga sedini mungkin.

"Di dalamnya juga tertanam prinsip klasifikasi atlet disabilitas, sebagai dasar untuk menciptakan kompetisi yang adil, serta nilai inklusi dalam olahraga, yang menjamin bahwa setiap individu memiliki hak dan kesempatan penuh untuk berpartisipasi, berlatih, dan berkompetisi," ujar Sudartatik.

Ia bilang, dengan adanya kegiatan tersebut, bisa menjadi bekal berharga bagi seluruh peserta, terutama dalam upaya menjaring dan membina potensi luar biasa dari para penyandang disabilitas yang ada di DIY.

"Ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar-lembaga adalah kunci dalam membangun ekosistem olahraga yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan," ucapnya.

Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY, Sugeng Wahyudi mengapresiasi kegiatan ini. Baginya kegiatan tersebut sangat penting dan berdampak ke pembinaan atlet, mengingat proses regenerasi atlet disabilitas di DIY sejauh ini dinilai kurang bagus.

"Kegiatan hari ini saya kira sangat baik. Saya harap olahraga disabilitas kedepan bisa lebih dikenal," tandasnya.

Sedangkan, Wakil Dekan FIKK UNY Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha, Nawan Primasoni, juga mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut.

Sebab menurutnya melalui kegiatan ini dapat memperkuat kapasitas tenaga teknis dalam menjaring dan membina talenta muda olahraga disabilitas, sekaligus mengembangkan ekosistem pembinaan yang profesional, inklusif, dan berkelanjutan di DIY.

"Sekali lagi kami sangat mengapresiasi semoga kerjasama ini terus berlanjut," ulas dia. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved