Cerita 3 Pasang Anak Kembar di SRMA 15 Magelang, Dipisah Kelas karena Bikin Guru Bingung

Tahun pertama pembukaan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRM) 15 Magelang diwarnai kehadiran tiga pasang anak kembar perempuan

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
KEMBAR TIGA PASANG: Tiga pasang anak kembar yakni (dari kiri) Istiana dan Istiani, Aryani dan Handayani, Siva dan Sevi yang bersekolah di SRMA 15 Magelang 

 

"Siswa berasal dari wilayah Kabupaten Magelang. Ada yang dari Ngablak, Pakis, Kaliangkrik, Dukun, hampir ada semua, dan rata-rata masuk desil 1. Dengan kondisi perekonomian memang tidak mampu," jelasnya.

 
Selain keunikan tiga pasang anak kembar, beberapa siswa di sekolah ini juga memiliki keunggulan di bidang keagamaan.

Salah satunya diketahui telah menghafal delapan juz Al-Qur’an.

"Ada yang tahfiz Al-Qur’an delapan juz. Jadi, tiap malam tetap murajaah terus. Habis Magrib ngaji," imbuh Anisatul.

 


Salah satu dari pasangan kembar, Siva, mengaku bahwa dirinya dan saudari kembarnya, Sevi, selalu satu sekolah namun sejak SMP mereka sudah dibiasakan untuk berada di kelas yang berbeda.

 

"Kalau satu kelas berisik, kita terlalu ekstrovert. Pisah kelas itu mulai dari SMP sampai sekarang ini," ucap Siva.

 

Sementara itu, Handayani menyebut dirinya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. 

 

Ia mengaku guru sering salah menyebut nama antara dirinya dan Aryani saat masih SMP begitu pula saat menimba ilmu di Sekolah Rakyat.

 

"Kalau SMP dulu beda kelas. Guru sering salah (menyebut nama). Saya memaklumi saja, bedanya kalau Aryani (adik) ada gingsulnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved