Polisi Beri Atensi Khusus Terkait Benang Layangan Jerat Pengemudi di Yogyakarta

Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat, mengatakan laporan benang layangan yang menjerat pengendara tersebut menjadi atensi serius

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
OPERASI PATUH PROGO : Kasatlantas Polresta Yogyakarts AKP Alvian Hidayat saat diwawancara soal persiapan Ops Patuh Progo 2025, Jumat (11/7/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beberapa kejadian benang layangan yang putus lalu melintang ke jalan seringkali membahayakan pengemudi yang melintas di beberapa ruas jalan Kota Yogyakarta.

Terbaru kejadian pengendara sepeda motor terjerat benang layangan terjadi di Fly Over Lempuyangan, Kota Yogyakarta.

Korban saat itu mengunggah peristiwa nahas itu ke media sosial, sembari menunjukan luka akibat jeratan pada wajahnya.

Kejadian itu turut direspon pihak kepolisian dengan melakukan imbauan dan tindakan penertiban.

Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat, mengatakan laporan benang layangan yang menjerat pengendara tersebut menjadi atensi serius bagi jajarannya.

"Secara laporan ada satu yang sempat terkena, kami lakukan upaya, menindaklanjuti," katanya, Selasa (15/7/2025).

Menurut Alvian, bahaya terbesar datang dari jenis benang tertentu, terutama senar gelasan yang dilapisi serbuk kaca tajam. 

Baca juga: Empat Penyakit Biaya Tinggi Jadi Fokus Kemenkes, Kanker Termasuk Prioritas

Saat senar ini membentang kencang dan tersangkut di antara tiang atau pohon di tepi jalan, bukan tidak mungkin menjadi jebakan mematikan yang sulit dilihat oleh pengendara, terutama saat malam hari atau saat melaju dengan kecepatan tinggi.

Pihak kepolisian tidak tinggal diam dengan melakukan patroli yang ditingkatkan dan instruksi khusus telah diberikan kepada petugas di lapangan.

"Kami juga tetap atensi ke anggota yang melakukan patroli rutin manakala menjumpai mungkin benang layangan khususnya yang gelas [senar gelasan] yang berbahaya agar dibersihkan," ugkapnya Alvian.

Tindakan reaktif dengan membersihkan jalan, serta upaya preventif juga digalakkan. 

Pihaknya juga berkoordinasi Bhabinkamtibmas untuk turun langsung ke masyarakat, memberikan imbauan agar tidak bermain layangan di area yang dekat dengan jalan raya atau pemukiman padat yang berisiko membahayakan orang lain.

Anak-anak dan para penghobi layangan diimbau untuk mencari lokasi yang jauh lebih aman, seperti lapangan terbuka yang luas.

"Lebih baik bijak bermain layang-layang. Jangan sampai akhirnya membahayakan orang lain," ungkap Alvian.

Alvian juga menekankan bahwa tradisi bermain layangan yang menyenangkan tidak seharusnya berubah menjadi sumber petaka bagi pengguna jalan. 

Masalah utamanya adalah ketika layangan putus dan benangnya terbang tak terkendali.

"Sebenarnya layang-layang kalau tidak putus, kalau mainnya sudah di daerah yang lapangan terbuka aman. Tapi kalau main di lapangan terbuka putus lah putus ini ke mana-mana," tandasnya. (hda)
 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved