Atlet Padel DIY Ukir Prestasi di Summa Open 2025, PBPI DIY Siap Harumkan Nama Jogja

Ketua PBPI DIY, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, menyebut keberhasilan ini sebagai sinyal positif bagi perkembangan padel yang tergolong baru.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) DIY mencatatkan capaian membanggakan dalam gelaran Summa Open 2025 yang berlangsung pada 10–13 Juli 2025 di Bandeja Padel Arena, Jakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) DIY mencatatkan capaian membanggakan dalam gelaran Summa Open 2025 yang berlangsung pada 10–13 Juli 2025 di Bandeja Padel Arena, Jakarta.

Dari 10 atlet padel DIY yang diberangkatkan, dua pasangan di antaranya berhasil membawa pulang trofi. Mereka adalah  Galuh Wisnu dan Dimas Seloka (Bronze Men Champion) serta  Jones Pratama dan Leonard Sungkono (Gold Open Runner-up).

Ketua PBPI DIY, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, menyebut keberhasilan ini sebagai sinyal positif bagi perkembangan olahraga padel yang tergolong baru di Yogyakarta.

"Ini merupakan tanda yang sangat positif. Saya sangat senang, karena atlet yang kami bina mampu menunjukkan hasil nyata di kancah kompetisi. Kemenangan itu penting, tapi yang terpenting adalah meningkatnya jam terbang," ujar Mas Marrel saat diwawancarai, Selasa (15/7/2025).

Mas Marrel menegaskan bahwa tantangan utama atlet padel DIY saat ini adalah minimnya pengalaman tanding. 

Sebagai cabang olahraga yang masih berkembang, padel membutuhkan pembinaan intensif dan pemupukan mental sejak dini. 

"Kami mendorong pembentukan mental yang kuat karena itu akan berpengaruh, tidak hanya dalam pertandingan tapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai individu yang sportif," ujarnya.

Keikutsertaan PBPI DIY dalam Summa Open 2025 menjadi partisipasi ketiga mereka dalam turnamen tingkat nasional. 

Mas Marrel menjelaskan bahwa proses seleksi atlet berdasarkan pada komitmen mereka dalam latihan rutin.

 "Kami bergotong royong menjaring atlet dari komitmen latihan. Bahkan di turnamen kali ini ada atlet baru yang langsung menunjukkan potensinya," tambahnya.

Turnamen kali ini juga diikuti atlet internasional dari Spanyol, Belanda, hingga Perancis. Bagi Mas Marrel, hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.

 "Kami melihat atlet Yogyakarta bisa bersaing di level internasional. Tapi tentu banyak evaluasi, terutama pada aspek endurance dan footwork. Racket skill sudah bagus, tapi kita perlu meningkatkan stamina dan pergerakan kaki," jelasnya.

PBPI DIY menargetkan untuk terus meningkatkan partisipasi dalam turnamen dan mengembangkan roadmap pembinaan jangka panjang

"Kami tidak ingin hanya mengejar hype sesaat. Ini adalah proses panjang. Kami ingin atlet padel Yogyakarta punya konsistensi dan potensi jangka panjang," tegas Mas Marrel.

Dukungan dari masyarakat dan pemilik fasilitas padel di Jogja pun terus tumbuh. Komunitas padel berkembang pesat, banyak agenda mabar (main bareng) yang membuat biaya bermain lebih terjangkau dan suasana kompetitif semakin terbangun. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved