Siswa dan Guru SMK Leonardo Klaten Diberi Bekal Pelatihan Soft Skills dari Prakosa Institute
Puluhan guru dan siswa SMK Leonardo Klaten mendapatkan pelatihan peningkatan soft skill
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Hari Susmayanti
Adapun di Jawa Tengah, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK berdasarkan data BPS masih berada di angka 4,33 persen.
Melalui program piloting di SMK Leonardo Klaten itu, Prakosa Institute ingin memastikan siswa dan guru mendapatkan bekal soft skills yang dapat memperkuat kesiapan mereka menghadapi dunia kerja, membangun usaha mandiri, maupun melanjutkan studi nantinya.
Pada Kamis (10/7/2025) terdapat sebanyak 45 guru dan tenaga kependidikan di SMK Leonardo Klaten yang mengikuti pelatihan.
Mereka mendapatkan materi terkait peran guru sebagai fasilitator dalam experiential learning, serta strategi integrasi soft skills dalam pembelajaran vokasi.
Para guru pun diminta merancang rencana aksi dan tindak lanjut sebagai komitmen pengembangan pembelajaran di sekolah.
Sementara itu pada Jumat (11/7/2025) dan Sabtu (12/7/2025), pelatihan diikuti sebanyak 37 siswa Kelas X dan XI SMK Leonardo Klaten.
Mereka mengikuti berbagai kegiatan yang fokus membangun kepercayaan diri, manajemen waktu, komunikasi efektif, kerja tim, hingga refleksi diri, dan penyusunan portofolio.
Sesi pelatihan dilakukan secara interaktif lewat pendekatan berbasis pengalaman sehingga siswa terlibat aktif dalam diskusi, simulasi, dan kerja kelompok.
Salah satu guru SMK Leonardo Klaten, Grejinda Budiharmo, mengatakan selama mengikuti pelatihan tersebut para siswa bisa mengembangkan keterampilan nonteknis berkaitan cara berkomunikasi, berinteraksi, dan kerja sama tim.
"Bagi saya, keterampilan itu akan membekali anak-anak kami dalam hidup, khususnya untuk beradaptasi di dunia kerja nanti. Baik saat kerja sama tim maupun ketika memecahkan masalah atau problem solving. Semoga tetap berlanjut (pelatihan serupa)," ujarnya.
Grejinda menyebut, pelatihan soft skills juga bisa menjawab tantangan di dunia kerja terkait kualitas sumber daya manusia atau lulusan SMK.
Oleh karena itu, metode yang diterapkan dalam piloting project tersebut akan menjadi jembatan bagi internal SMK Leonardo Klaten untuk meningkatkan kualitas lulusannya.
Seorang siswa, Ronaoli Natalia (16), mengungkapkan ada banyak pelajaran yang bisa diambil setelah dua hari mengikuti pelatihan tersebut.
Siswa Kelas XI Elektronika Industri itu mengaku semakin paham bahwa dalam kerja kelompok atau kerja tim harus bisa menurunkan ego dan berdiskusi agar bisa memecahkan masalah bersama-sama.
"Ternyata kita harus bisa menurunkan ego, memahami orang lain, dan memberikan pendapat saat bekerja kelompok. Tidak hanya diam saja, tapi harus memberikan saran, kritik, dan membantu saat ada kesulitan dalam kelompok," tandasnya. (drm)
Pelaku UMKM di Kota Yogyakarta Dibekali Strategi Pemasaran Digital |
![]() |
---|
Dosen FISIP UNY Beri Pelatihan Guru Geografi Bikin Peta Digital |
![]() |
---|
Pelatihan Petugas Yantek 2025, Wujudkan Komitmen Service Excellence PLN untuk Rakyat |
![]() |
---|
Dosen Unjaya Gunakan Metode MBCP untuk Tekan Efek Parental Burnout dan Postpartum Blues |
![]() |
---|
Tunjang Kemandirian Usaha, 15 Mekanik Gunungkidul Ikuti Pelatihan Z-Auto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.