UIN Jogja Terjunkan 14 Mahasiswa Difabel dalam KKN
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menerjunkan 14 mahasiswa difabel dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menerjunkan 14 mahasiswa difabel dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN), sejak Senin (7/7/2025) di kampus.
Hal itu dilakukan dalam agenda resmi kampus melepas ratusan mahasiswanya dalam program KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak dan KKN Nusantara 2025.
Dari ratusan mahasiswa yang berasal dari 34 PTKIN dan 1 PTKIS se-Indonesia, terdapat 14 mahasiswa difabel UIN Sunan Kalijaga yang turut serta. Kehadiran mereka menegaskan wajah inklusivitas kampus yang telah dirawat melalui Pusat Layanan Difabel (PLD) selama hampir 18 tahun.
Mereka adalah Fanza, Akbar, Lutfiyah, Rindi, Dhefis, Nizam, Julian, Eka, Yogi, Niken, Orico, Nabil, Rizal, dan Ilham. Sejak awal, mereka siap menjalani proses KKN dengan hati yang besar, campuran antara semangat, harapan, juga keraguan. Namun, setiap tantangan adalah pintu menuju ilmu baru, ilmu yang tak bisa dipelajari hanya di ruang kelas.
“Dinamika perubahan seperti yang dialami ini juga bagian dari proses pembelajaran bagaimana menghadapi pengalaman baru,” ungkap Koordinator Pusat Layanan Difabel LPPM UIN Sunan Kalijaga, Asep Jahidin.
Bagi mahasiswa difabel, perjalanan KKN bukan sekadar menjalankan program pengabdian masyarakat. Ini adalah ruang pembuktian diri sekaligus ujian kemandirian. Sejak pembekalan, pendaftaran, pengelompokan, hingga penempatan lokasi KKN, mereka menghadapi tantangan berlapis: aksesibilitas fisik, komunikasi, hingga adaptasi sosial dengan teman kelompok.
“Setiap keluhan kami dengarkan, setiap masukan sangat berharga, dan setiap peristiwa menjadi guru terbaik untuk perbaikan KKN tahun berikutnya,” tambah Asep.
Tahun ini menjadi pengalaman pertamanya mendampingi langsung mahasiswa difabel dalam KKN sebagai Koordinator. Bersama tim PLD, ia memastikan pendampingan berjalan sejak proses awal hingga KKN usai.
Baginya, KKN inklusi bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan panjang yang terus tumbuh setiap tahunnya bersama mahasiswa, dosen, staf administrasi, mitra desa, dan masyarakat umum.
“Kami terus berupaya mendengarkan suara kenyataan, menerima setiap masukan. KKN inklusi akan selalu menghadapi tantangan baru dan beragam,” imbuh Asep.
Mahasiswa difabel UIN Sunan Kalijaga yang tergabung dalam KKN Angkatan 117 Tahun 2025 ini membawa harapan besar.
Kehadiran mereka menjadi pengingat, bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang siapa yang tercepat dan terkuat, melainkan tentang siapa yang tak pernah menyerah menapaki setiap prosesnya. (Ard)
Produksi Susu Sapi di Sleman Belum Pulih Pasca-wabah PMK |
![]() |
---|
Kendaraan Pelat Palsu Dijumpai di Jogja, Kasatlantas: Pelanggaran Lalin dan Pidana Pemalsuan |
![]() |
---|
Diawali Rayahan Gunungan Buku, Pasar Sastra Dibuka di Taman Budaya Embung Giwangan |
![]() |
---|
246 Kepala Keluarga di Gunungkidul Terima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya |
![]() |
---|
9 Pejabat Baru Pemkot Magelang Dilantik, Wali Kota Sampaikan Pesan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.