Harga Benur Anjlok, Nelayan Gunungkidul Sebut Hanya Dihargai Rp2000 per Ekor
Penurunan drastis harga ini dimungkinkan karena pasokan BBL ke negara penerima sudah terlalu banyak.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga benur atau benih bening lobster (BBL) di Kabupaten Gunungkidul, mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Saat ini BBL hanya dihargai Rp2000 per ekor.
Padahal, Keputusan Menteri KKP Nomor 24 Tahun 2024 yang berlaku mulai 26 Maret 2024 menetapkan harga patokan terendah benur lobster di tingkat nelayan sebesar Rp8.500 per ekor.
"Harganya terus menurun. Pada awal 2025, masih direntang harga Rp9000. Kemudian, pada, April dihargai Rp7000 per ekor. Hingga, pada Mei sampai sekarang, harganya bertahan sebesar Rp 2000 per ekor. Harga ini mengikuti harga pasar," ujar Ketua Paguyangan Nelayan Sadeng, Sarpan, saat ditemui di Pantai Sadeng, Rabu (9/7/2025).
Dia melanjutkan, padahal harga BBL pada tahun 2023, masih dihargai Rp40.000 per ekor, bahkan pada tahun 2022 masih bisa tembus diharga Rp90.000 ribu per ekor.
Menurutnya, penurunan drastis harga ini dimungkinkan karena pasokan BBL ke negara penerima sudah terlalu banyak.
"Mungkin Konon katanya yang bisa mengolah kan negara Vietnam, kalau setiap hari disetori terlalu banyak mungkin," terang dia.
Sementara itu, Sarpan mengklaim untuk ketersediaan lobster di perairan laut selatan ini masih sangat aman atau tidak sulit ditemukan.
"Tidak sulit ditemukan. Itu biasanya mereka di tengah-tengah (laut). Hanya saja untuk benurnya melihat iklim kalau cuacanya bagus bisa ratusan, kalau pas jelek hanya belasan,"ujarnya.
Sarpan mengatakan lobster yang biasanya diambil hanya jenis tertentu, yakni mutiara dan pasir.
"Karena yang dicari hanya jenis tertentu, hanya lobster jenis Pasir dan mutiara, yang lain seperti batu, bambu hingga baladewa tidak diambil," kata Sarpan.
Untuk membedakan jenis lobster tersebut, kata dia, dilihat dari sungutnya. Para nelayan sudah paham mengenai jenis BBL.
"Untuk harga lobster saat ini juga menurun perkilo hanya dihargai Rp800.000. Padahal, sebelumnya bisa sampai Rp1 juta per kilo," ungkap dia.
Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi, mengatakan mekanisme pasar untuk harga BBL memang berbeda dengan komoditas hasil laut yang lain.
Pertengahan September, Realisasi PAD Sektor Pariwisata di Gunungkidul Capai Rp19,8 Miliar |
![]() |
---|
PORDA XVII DIY 2025 Resmi Ditutup, Sleman Sabet Juara Umum, Kulon Progo Jadi Tuan Rumah Berikutnya |
![]() |
---|
Ponpes di Gunungkidul Terima Bantuan Mobil Dakwah |
![]() |
---|
Tingkatkan Keselamatan Pelajar, Dishub Gunungkidul Bakal Tambah Armada Bus Sekolah |
![]() |
---|
BPBD DIY Catat 62 Laka Laut Hingga Akhir Agustus 2025, 10 Nelayan Dilaporkan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.