ASN Kemlu Asal Jogja Meninggal

Empat Saksi Diperiksa Selidiki Kematian Misterius ASN Kemlu Asal Bantul

Kematian ASN Kemlu asal Yogyakarta, ADP, masih misteri. Periksa 4 saksi, polisi masih memeriksa rekaman CCTV dan menunggu hasil otopsi.

TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
RUMAH DUKA: Suasana rumah duka Arya Daru Pangayunan seorang diplomat muda di Banguntapan, Bantul, Rabu (9/7/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM - Empat orang saksi diperiksa terkait kasus kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas di rumah indekos Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

KLIK DI SINI untuk membaca berita kasus kematian ADP.

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Rabu (9/7/2025), Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan, empat orang saksi yang diperiksa polisi tersebut termasuk istri korban.

“Sudah sekitar empat (saksi yang diperiksa polisi, -red.) tetangga kosnya, penjaga kos, istri korban, sama satu lagi pemilik kos,” ujar Kapolsek Menteng.

Rezha menyebutkan, polisi juga berencana meminta keterangan dari rekan kerja ADP untuk menelusuri aktivitas korban sebelum ditemukan meninggal dunia. 

Menurut hasil pemeriksaan sementara, belum ada informasi yang mengarah pada dugaan bahwa ADP sempat didatangi orang lain sebelum meninggal. 

Selain itu, tidak ada saksi yang menyebut korban memiliki konflik atau interaksi mencurigakan sebelum kematiannya. 

“Sampai saat ini belum mengarah ke sana ya. Tidak ada informasi dari saksi yang menyebutkan korban sempat didatangi seseorang atau punya konflik,” tutur Rezha.

Adapun pintu kamar indekos ADP dalam keadaan rusak saat korban ditemukan. Namun, kerusakan pintu kamar terjadi karena penjaga kos membuka paksa pintu  usai mendapat laporan dari istri ADP bahwa suaminya tak merespons panggilan telepon sejak Selasa subuh. 

“Memang ada kerusakan karena kamar dibuka paksa atas sepengetahuan istri dan pemilik kos, untuk mengetahui kondisi korban di dalam,” kata Rezha.

Sebagai informasi, pintu kamar kos korban menggunakan sistem smart lock door, sehingga hanya korban yang memiliki akses kartu kunci kamarnya.

“Dari keterangan pemilik kos, hanya satu akses kunci dan itu dipegang korban sendiri,” ujar Kapolsek Menteng.

Rekaman CCTV masih diperiksa polisi

Sebelumnya, polisi telah mengamankan sejumlah rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian. 

Hingga kini proses analisis rekaman CCTV belum selesai karena rekaman masih dalam bentuk terpisah dan perlu disatukan untuk merekonstruksi peristiwa secara utuh.

“CCTV-nya sudah ada, sudah kita amankan. Tapi prosesnya tidak langsung karena formatnya kepotong-potong. Jadi kita harus rekam ulang untuk menyatukan posisi selama satu malam,” terang Kapolsek Menteng.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved