SPOILER dan Penjelasan Ending Squid Game 3, Siapa yang Bertahan di Permainan Terakhir?

Serial Squid Game 3 yang sedang tayang di Netflix menjadi topik perbincangan hangat di media sosial. Netizen terbagi dua. Ada yang merasa suka

Instagram @squidgamenetflix
Squid Game 3 (2025) 

Namun Jun-hee, menyadari kakinya terkilir dan waktu yang tersisa sangat sedikit, memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Ia melangkah ke tepi dan menjatuhkan diri, agar Gi-hun bisa tetap hidup dan menjaga anak mereka.

Setelah kematiannya, sang bayi secara resmi menjadi Pemain 222.

Apakah Front Man mengungkap identitas aslinya pada Gi-hun?

Squid Game 3 (2025)
Squid Game 3 (2025) (Instagram @squidgamenetflix)

Salah satu pertanyaan besar yang menggantung sejak musim kedua adalah: apakah Hwang In-ho akhirnya akan mengungkap jati dirinya kepada Gi-hun? 

Di musim sebelumnya, In-ho menyamar sebagai Player 001 untuk mengendalikan jalannya permainan—dan sejujurnya, juga untuk sedikit menyiksa Gi-hun secara psikologis. 

Saat pemberontakan Gi-hun gagal, In-ho kembali mengenakan topeng sebagai Front Man. 

Ia berpura-pura bahwa Player 001 telah tewas, dan bahkan membunuh sahabat Gi-hun, Jung-bae. Dalam perannya sebagai Front Man, ia terus-menerus mengejek Gi-hun karena masih percaya bahwa Game ini bisa dihentikan.

Musim ketiga akhirnya memberikan jawaban. Di akhir episode 4, berjudul 222, para tentara Front Man membawa Gi-hun ke kantornya menjelang ronde terakhir. 

Di sana, In-ho menawarkan sebilah pisau kepada Gi-hun dan menyarankan: bunuh saja para pemain lain saat mereka tidur. 

Jika berhasil, ia dan sang bayi bisa memilih untuk mengakhiri permainan dan membagi uangnya hanya berdua.

Saat Gi-hun bertanya, “Kenapa kau menyarankan ini?”, In-ho membuka topengnya, mengungkapkan bahwa dialah Player 001. Gi-hun langsung dipenuhi amarah, bahkan mempertimbangkan untuk membunuh In-ho saat itu juga. 

Namun, In-ho hanya menatapnya dingin dan berkata bahwa itu tidak akan mengubah apa pun. Jika dia mati, akan ada orang lain yang menggantikannya.

In-ho mengklaim bahwa ia hanya ingin menolong Gi-hun dan bayinya. Tapi Gi-hun tahu, itu semua bohong. In-ho hanya ingin menarik Gi-hun jatuh ke levelnya, menjadi pembunuh berdarah dingin, agar ia tak perlu mempertanyakan semua keputusan yang telah ia buat. 

Dalam kilas balik, terungkap bahwa In-ho memenangkan Game sebelumnya dengan membunuh pemain yang tersisa saat mereka tidur, persis seperti yang kini ia sarankan.

Bagi In-ho, itu adalah satu-satunya pilihan logis. Akan tetapi, ketika Gi-hun menolak untuk mengikuti jejak itu, ia membuktikan bahwa In-ho dulu bisa saja memilih jalan yang berbeda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved