Fisipol UGM Buka Tiga Kelas di Kampus Jakarta, Dukung Pengembangan SDM Unggul

Pembukaan kelas ini sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul di bidang kebijakan publik

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka tiga kelas di Kampus UGM Jakarta, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan pada tahun 2025 ini.

Pembukaan kelas ini sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul di bidang kebijakan publik, khususnya bagi para profesional yang tengah berkarir di sektor-sektor terkait.

Beberapa kelas untuk jenjang S2 yang dibuka meliputi,  Program Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP), Magister Manajemen dan Kebijakan Publik (MMKP), serta Magister Politik dan Pemerintahan (MPP).

Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, Ph.D., mengatakan pembukaan program studi tersebut sebagai bagian dari inisiatif dan komitmen Fisipol dalam memfasilitasi pengembangan Sumber Daya Manusia  unggul di lingkup pemerintahan.

“Mulai 2025, kita membuka kelas di Kampus Jakarta,” katanya, Rabu (25/6/2025).

Wawan menyebutkan, ketiga program studi ini dirancang khusus untuk praktisi dan eksekutif di lembaga pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan NGO dengan waktu kegiatan pembelajaran yang telah disesuaikan yakni setiap Jumat dan Sabtu, dan weekday untuk kelas sore-malam.

Ia menyebutkan pendaftaran Kelas Kampus Jakarta telah dibuka pada periode sejak 10 Juni hingga 2 Juli 2025 mendatang.

Seperti diketahui, prodi Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP) dan Magister Manajemen dan Kebijakan Publik (MMKP) menawarkan empat fokus kajian pilihan yakni Tata Kelola Digital, Smart City, Layanan Publik Berbasis Platform Digital, dan Perubahan Organisasi di Era Disrupsi.

Program ini membekali lulusan dengan tiga kompetensi utama sekaligus, policy analyst, policy scientist, dan policy advocate, serta memberikan gelar Master of Public Policy (MPP).

“Kurikulum yang diterapkan sama dengan di kelas di Kampus Yogyakarta, mencakup 67 SKS yang diselesaikan dalam empat semester, terdiri dari mata kuliah wajib dasar, wajib inti, pilihan, serta tugas akhir,” ungkapnya.

Selanjutnya, program berikutnya adalah Magister Politik dan Pemerintahan (MPP) menawarkan konsentrasi utama yakni Politik Indonesia, Politik Lokal dan Otonomi Daerah, Tata Kelola Partai, Pemilu, dan Parlemen, Hak Asasi Manusia dan Demokrasi, serta Tata Kelola Sumber Daya Alam.

Kelas Fisipol UGM di Kampus Jakarta ini selain menawarkan kuliah reguler, mahasiswa di Kelas Jakarta juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan praktis menggunakan tools penelitian seperti NVivo dan STATA, metode evaluasi kebijakan seperti RCT, DiD, dan QCA, serta sejumlah workshop yang relevan seperti penulisan policy brief, teknik advokasi kebijakan, dan lobbying.

“Dengan kombinasi pembelajaran luring, daring, dan hybrid secara proporsional, program ini memastikan mahasiswa tidak hanya memiliki landasan teori yang kuat, tetapi juga mampu menerapkan keterampilan analitis dan praktis yang relevan dengan kebutuhan organisasi mereka, memberikan dampak nyata pada masyarakat luas,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved