Pekerja di Yogyakarta Telah Mulai Menerima BSU Hari Ini  

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah dijadwalkan cair pada Juni 2025.

Saat ini ada pekerja yang telah menerima BSU, namun ada pula yang masih menunggu proses verifikasi dan validasi.

Salah satu pekerja di Yogyakarta yang telah menerima BSU adalah Dwi (25).

Ia menerima BSU sebesar Rp600.000 hari ini, Selasa (24/06/2025).

Saat mengetahui informasi BSU dari berita, ia kemudian melakukan pengecekan secara mandiri di website BPJS Ketenagakerjaan.

“Untuk memastikan sebagai penerima manfaat atau tidak. Di sana (website BPJS Ketenagakerjaan) disuruh mengisi email, NIK, dan nomor BPJS. Lalu administrasi selanjutnya diurus oleh kantor,” katanya, Selasa (24/06/2025).

Hampir dua pekan ia menunggu proses pencairan. Ia menuturkan meski berada di kantor yang sama, belum semua pegawai menerima BSU.

“Di kantor saya belum semua cair. Belum tahu karena apa, mungkin karena syarat tidak terpenuhi,” sambungnya.

Menurut dia, program BSU cukup membantu pekerja, terlebih bagi pekerja dengan UMR DIY.

Meski memandang positif program tersebut, namun proses pencairan BSU perlu diperbaiki. 

“Setidaknya pekerja bisa tahu, apakah dia dapat bantuan atau tidak dari awal. Kalau sekarang kan pekerja hanya tahu bahwa dia masuk calon penerima, karena verifikasi langsung dilakukan oleh pusat,” ujarnya.

Berbeda dengan Dwi, Iwan (29) masih belum menerima BSU meski telah terdaftar sebagai calon penerima.

Segala proses administrasi untuk keperluan BSU telah diurus oleh kantor tempatnya bekerja.

“Sudah semingguan, diurus sama kantor, tapi sampai sekarang belum cair. Jadi di kantor itu ada sebagian yang sudah cair, ada yang belum. Tetapi kalau dicek (website BPJS Ketenagakerjaan), berhak menerima semua (karyawan di kantornya),” ujarnya.

Walaupun belum mendapatkan BSU, ia menyebut program tersebut sangat meringankan beban pekerja.

“Program yang bagus dari pemerintah. Bisa untuk membeli berbagai kebutuhan pokok,” imbuhnya. (*)