LPP Group dan Pegiat Wisata Kaliurang Jalin Kolaborasi Hadapi Dampak Larangan Study Tour

Dalam kegiatan ini, tercatat 15 pengelola atraksi wisata ikut hadir dan menyatakan kesiapan bersinergi.

Dok.Istimewa
SINERGI - Sejumlah pegiat wisata berkumpul di LPP Villa Kaliurang, Kamis (19/6/2025), dalam forum kolaborasi pengembangan ekosistem pariwisata. Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi antara pengelola atraksi seperti jeep, ATV, dan skuter dengan pengelola penginapan di lereng Merapi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - LPP Group menggandeng pegiat wisata Kaliurang, termasuk pengelola jeep lava tour, ATV, dan skuter, untuk membangun kolaborasi pengembangan ekosistem pariwisata.

Inisiatif ini digelar di LPP Villa Kaliurang, Kamis (19/6/2025), sebagai upaya bersama menghadapi penurunan drastis jumlah wisatawan akibat larangan study tour.

Menurut Ristiana, perwakilan LPP Group, kolaborasi dengan komunitas pelaku wisata sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis pariwisata di kawasan lereng Merapi.

LPP Group, yang mengelola LPP Villa Kaliurang, LPP Garden, dan LPP Convention, ingin memaksimalkan potensi akomodasi mereka dengan menyediakan paket bundling wisata.

“Kami menginisiasi misalnya bundling menginap sudah include wisata jeep atau free ATV dan Scooter di LPP Villa ini. Jadi mempermudah pelaku wisata, untuk wisatawan juga karena bisa disiapkan jemput di sini,” ujar Ristiana.

Ia menambahkan bahwa selama ini wisatawan pelajar, terutama dari Jawa Barat, menjadi pasar utama.

Namun sejak larangan study tour diberlakukan, jumlah kunjungan menurun drastis.

“Ini di kami dampaknya sampai 50 persen. Kami ingin melebarkan sayap ke wisatawan keluarga atau korporasi. Kolaborasi ini bentuk kami berinovasi untuk bertahan,” ujarnya.

Ketua Umum Komunitas Jeep Cangkringan dan Kaliurang, Dadiri, menyambut baik langkah ini dan berharap kolaborasi bisa memberikan manfaat timbal balik antara pengelola penginapan dan pelaku wisata lokal.

“Harapannya nantinya ada tindak lanjut dan sinerginya saling menguntungkan. Saat ini jeep ada 1.500 dan ATV sampai 400-an, skuter mungkin 250-an. Grafiknya menurun, turunnya sampai 40 persen,” kata Dadiri.

Dalam kegiatan ini, tercatat 15 pengelola atraksi wisata ikut hadir dan menyatakan kesiapan bersinergi.

Kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk memperkuat konektivitas antara layanan penginapan dan atraksi wisata di kawasan Kaliurang yang selama ini masih menjadi destinasi favorit selain pantai dan Malioboro. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved