Kecelakaan Maut di Tol Pasuruan-Probolinggo, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Tewas

Ketua PCNU Pamekasan, KH Taufik Hasyim, wafat bersama istrinya, Amiroh Mawaddah, setelah mengalami kecelakaan tragis di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/Potongan Video
REMUK : Kondisi Mobil Innova Zenix dengan Nopol N 1086 EL yang ditumpangi Ketua PCNU Pamekasan KH. Taufik Hasyim bersama keluarganya, Sabtu (14/6/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, PAMEKASAN – Kabar duka menyelimuti warga Nahdlatul Ulama di Pamekasan.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim, wafat bersama istrinya, Amiroh Mawaddah, setelah mengalami kecelakaan tragis di ruas Tol Pasuruan-Probolinggo pada Sabtu dini hari (24/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

Peristiwa nahas itu terjadi di KM 835.600/A ketika kendaraan yang ditumpangi rombongan KH Taufik Hasyim menabrak bagian belakang truk barang.

Toyota Innova Zenix bernomor polisi N 1086 EL yang mereka tumpangi mengalami selip dan kehilangan kendali.

Kendaraan kemudian menghantam truk dengan nomor polisi DK 8348 CT yang dikemudikan Siswoyo (25), warga Jember.

Informasi dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur menyebutkan, mobil tersebut dikemudikan oleh Moh Sholehhoddin (26), warga Palengaan.

Baca juga: Militer Iran Mulai Balas Darah Tewasnya Komandan Militer, Ilmuwan, dan Warga Sipil

Ia mengalami luka berat akibat benturan keras. Di dalam kendaraan terdapat lima penumpang lainnya, yakni Moh Syakir (7) yang mengalami luka ringan, Muhammad Ali (4) dan Siti Sulaiha (21) yang dinyatakan selamat.

Diduga, KH Taufik Hasyim dan istrinya meninggal seketika di lokasi kejadian.

Kabar ini dibenarkan oleh Katib Syuriah PCNU Pamekasan, Ihya’uddin Yasin, yang menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima informasi duka sejak malam sebelumnya.

 "Kabar duka ini mengejutkan. Salah satu tokoh di Pamekasan dikabarkan meninggal tadi malam," ucapnya.

Jenazah KH Taufik Hasyim dan istri rencananya akan dimakamkan di Kali Glagah, Jember.

Di sana, almarhum selama ini mengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kaliglagah.

Meski telah berdomisili di Jember, peran beliau di lingkungan NU Pamekasan masih sangat aktif.

Bahkan sebelum keberangkatan ke Jember, beliau masih menyempatkan hadir dalam pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved