Inspiring Beauty
Gemma Padira Kemuning Tak Mau Batasi Diri
Berusaha optimistis dengan tak membatasi kemampuan sebelum mencoba, adalah salah satu prinsip yang dipegang dara pemilik nama lengkap Gemma.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM - Berusaha optimistis dengan tak membatasi kemampuan sebelum mencoba, adalah salah satu prinsip yang dipegang dara pemilik nama lengkap Gemma Padira Kemuning. Gemma, begitu ia akrab disapa, mengembangkan talenta yang ia miliki dengan menjajal hal-hal baru yang ia rasa menyenangkan.
Terbaru, Gemma bekerja paruh waktu dengan menjadi seorang social media specialist. Sebelum memutuskan untuk kerja part time, Gemma disibukkan kegiatan kuliah dan aktif di organisasi kampus.
Gemma tercatat sebagai mahasiswi aktif di jurusan Antropologi UGM. Selain kuliah, Gemma mengikuti beragam organisasi di kampusnya, di antaranya sempat bergabung di teater Gadjah Mada dan Libera.
Rupanya, setelah aktif di organisasi kampus tersebut, Gemma cenderung menikmati peran belakang layar di bagian kehumasan dan publikasi. Bemodal pengalaman inilah, Gemma menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk mencari pengalaman di luar kampus dengan bekerja sebagai social media specialist.
"Setelah masuk semester 6 rasanya gabut, karena kebetulan sudah demisioner kegiatan kampus dan perkuliahan yang padat. Kenapa ngga kerja part time aja. Modal pernah di divisi humas dan publikasi saat aktif di UKM kampus, aku cari kerjaan yang kira-kira masih berhubungan, ketemulah mengelola medsos sebuah perusahaan, atau bisa disebut social media specialist," ungkap Gemma.
Bagi Gemma, mengelola akun media sosial memiliki tantangan yang senantiasa dinamis mengikuti beragam tren hingga melahirkan tren itu sendiri. Ilmu bidang antropologi yang Gemma dapat di kampus, ia aplikasikan dalam pengelolaan media sosial yang dipercayakan kepadanya.
Gemma menuturkan, dalam antropologi ada pengetahuan bagaimana memberi perlakuan dan menyikapi manusia sebagai makhluk sosial.
"Aplikasi ilmu antropologi ke kerjaan publikasi di media sosial bisa seperti ini, melihat sesuatu yang jadi pembeda, lalu diterapkan sehingga akun media sosial tersebut memiliki karakter kuat. Antropologi membantu aku menyikapi dan menentukan materi apa saja yang pas dan bisa jadi point of view dari media sosial yang kita kelola," ungkap Gemma.
Meniti karier sebagai social media specialist, Gemma menyadari bahwa tren dinamika perkembangan konten di media sosial sangat cepat. Tak hanya soal menyiasati tren yang sedang berlangsung, namun juga bagaimana membangun brand sendiri dengan memiliki nilai lebih dan bisa memenuhi kebutuhan segmen yang dibidik.
Ia mencontohkan, sebuah produk kacamata ketika dirilis, kemudian dipublikasi di media sosial, idealnya sudah mengerti segmen mana yang akan memakai produk tersebut. Selanjutnya, tugas pengelola media sosial produk tersebut, salah satunya harus membuat konten produk tersebut bisa diketahui keberadaannya, kemudian diterima lalu harapannya direspon dengan menggunakan produk tersebut sesuai kebutuhan konsumen.
"Mengelola media sosial memang membutuhkan fokus dan ide-ide kreatif untuk merespon perkembangan yang sedang berlangsung. Mulai memilih konten apa yang akan kita tampilkan, formatnya seperti apa, hingga caption dan tagar, semua memang membutuhkan pengamatan yang jeli supaya target segmen yang kita harapkan bisa terpenuhi," ungkap Gemma.
Gemma menyadari, bergelut di dunia media sosial, mau tak mau, membuatnya menjadi lebih sering menggunakan gadget. Hal ini, menurutnya, juga perlu disikapi secara bijak supaya mereka yang pekerjaannya banyak berhubungan dengan media sosial tak lupa untuk menjalin relasi sosial dengan tetap bertatap muka, sehingga tetap terjaga kodrat manusia sosialnya.
Keliling Naik Motor
Dara kelahiran Belitang, 22 November 2003 ini memiliki cara jitu untuk membuat dirinya kembali mendapatkan mood yang baik. Keliling naik sepeda motor sendirian dan diakhiri mencicipi kuliner yang ada di rute yang sebelumnya tak ia pikirkan terlebih dahulu.
Iringan musik sepanjang berkendara keliling perkotaan di antara keramaian membuat Gemma bahagia. Bagi Gemma, menikmati landscape perkotaan dari atas motor sembari mendengarkan musik adalah perpaduan yang bisa memicu ide ide kreatifnya juga muncul tiba-tiba.
Selain itu, tentu saja, hal tersebut membuatnya merasakan nyaman dan mendapatkan ruang lebih untuk memahami dirinya sendiri. "Aku suka keramaian, bagiku menikmati musik di tengah keramaian itu sesuatu yang bisa membuat aku nyaman. Untuk itu, me time ku keliling naik motor di keramaian, tentunya harus juga waspada, jangan sampai bengong, apalagi larut dengan iringan musik yang kita dengarkan, tetap harus hati-hati karena di rute yang ramai kendaraan," ungkap Gemma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.