RSUD Wonosari Siaga Hadapi Covid-19

Direktur RSUD Wonosari dr Diah Prasetyorini mengaku telah memetakan ruangan untuk isolasi apabila sewaktu-waktu ditemukan kasus

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
iphoba
SIAGA: Ilustrasi. RSUD Wonosari siaga hadapi Covid-19. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Kabupaten Gunungkidul,
mengambil langkah siaga terkait potensi kembali merebaknya kasus Covid-19, menyusul laporan satu pasien terkonfirmasi positif di Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Direktur RSUD Wonosari dr Diah Prasetyorini mengaku telah memetakan ruangan untuk isolasi apabila sewaktu-waktu ditemukan kasus di Kabupaten Gunungkidul.

"Kami sudah punya bangsal intensif yang dulu dipakai sebagai bangsal Covid, termasuk ruang isolasi dengan kapasitas 22 tempat tidur,"  ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (12/6/2025).

Dia menambahkan, selain fasilitas bangsal untuk rawat inap pasien, pihaknya juga menyiagakan tenaga medis spesialis dan tenaga kesehatan terkait. 

"Kami juga sudah siagakan dokter spesialis paru-paru, sehingga kalau dari sisi sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia, Insyaallah kami siap," paparnya.

Sementara itu, dari sisi peralatan untuk pendeteksi virus Covid-19, pihaknya juga memastikan peralatan masih memadai.

Mulai dari, alat PCR Covid-19 untuk diagnosis utama, reaktan, hingga viral transport media (VTM).

"Kalau peralatannya masih ada, tidak perlu diupgrade. Cuma memang untuk reaktan dan pengambilan sampel, itu sisaan dari tahun kemarin. Jadi, itu perlu ditambah," ucapnya.

‎Selain itu, pihaknya juga menghadapi kendala terkait ketersedian stok obat -obatan. Pasalnya, saat ini obat-obatan yang tersedia hanya tinggal obat yang umum, seperti vitamin D, multivitamin, zinc, hingga obat batuk.

"Jadi, untuk obat khusus Covid-19 nya tidak ready, stoknya kosong. Kecuali, untuk antibiotik dan antivirus masih ada (stok), tetapi tetap harus minta ke provinsi lagi untuk tambahan," ujarnya.

Dia mengatakan penambahan obat ini sangat krusial dan harus dilakukan, mengingat apakah ada perbedaan tata laksana penanganan Covid-19 dengan tahun sebelumnya.

"Jadi, masih sama seperti dulu atau sudah berbeda penanganannya. Kalau tata laksananya masih seperti dulu ya mestinya obatnya masih sama. Tapi, kalau berbeda tentu perlu penambahan obat," ucap dia.

Sementara itu, untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD), Diah memastikan stoknya masih aman. Sebab,  stok APD dipastikan selalu ada karena masih menjadi kebutuhan sehari-hari di Rumah Sakit.

"Untuk APD kami masih ada, karena sampai sekarang masih pakai APD", ujarnya.

Atas meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa wilayah ini, pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat sebagai langkah antisipatif.

"Hari ini ada koordinasi dengan Dinkes, terkait kewaspadaan Covid-19, menyusul ditemukan kasus di Kota Jogja, dan dari kementerian juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait dengan covid-19," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved