Ada Apa Mas Marrel Kunjungi Turgo Sleman? Dia Titip Pesan Khusus Kepada Musimin
Pemerhati lingkungan dan tokoh muda DIY, Marrel Suryokusumo, melakukan kunjungan khusus ke kawasan Turgo, Pakem.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerhati lingkungan dan tokoh muda DIY, Marrel Suryokusumo, melakukan kunjungan khusus ke kawasan Turgo, Pakem, Sleman, Sabtu (8/6/2025).
Dalam kunjungan ini, ia menyambangi salah satu tokoh konservasi Gunung Merapi, Musimin, untuk berdiskusi sekaligus menyerap aspirasi warga tentang masa depan Turgo sebagai kawasan wisata berbasis alam.
Turgo yang berada di lereng selatan Merapi selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan hijau yang masih terjaga keasliannya.
Dalam suasana santai di tengah alam, sosok yang akrab disapa Mas Marrel ini, bersama Musimin berdialog tentang tantangan konservasi dan arah pengembangan pariwisata yang tetap selaras dengan keberlanjutan lingkungan.
“Saya titip pesan agar lingkungan Turgo ini tetap hijau dan tetap terjaga. Kawasan ini punya bentang alam luar biasa yang harus dijaga, tidak perlu ditebang atau dibuka jalur jeep baru,” ujar Marrel kepada Tribun Jogja.
Ia menegaskan bahwa konsep trekking alam seperti yang digagas oleh Musimin justru menjadi kekuatan dan daya tarik utama Turgo.
Menurut Marrel, tidak semua kawasan wisata harus dibangun secara massif.
“Saya bukan anti pengembangan wisata, tapi tidak semua harus dibangun dan ditebang. Kembali ke alam adalah hal yang harus terus dijaga dan digalakkan,” tegasnya.
Dalam momen itu, Marrel juga menikmati kopi khas Merapi yang disajikan langsung oleh pak Musimin.
“Ini kopi yang tidak hanya enak, tapi punya cerita dan akar budaya. Dan saya sampaikan juga pesan dari Ngarso Dalem: dari gunung, balik ke gunung. Itu prinsip yang harus dijalankan dalam menjaga keseimbangan Merapi dan masyarakatnya,” tambah Marrel yang merupakan cucu Raja Yogyakarta yang juga Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.
Sementara itu, Musimin, sosok pelestari anggrek hutan Merapi yang sudah aktif sejak 1996, menyambut baik kunjungan dan dukungan dari Marrel. Dikenal sebagai “penjaga hutan” Turgo, Musimin telah menangkarkan lebih dari 80 spesies anggrek dan menanam ulang ribuan bibit di lahan masyarakat dan kawasan hutan.
“Kami ingin Turgo ini tetap menjadi tempat belajar dan tempat berteduh. Bukan hanya bagi wisatawan, tapi juga bagi generasi mendatang yang mencintai alam,” ujar Musimin.
Musimin juga menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Marrel, terutama tentang kekhawatiran warga terhadap rencana pembangunan jalur-jalur baru yang berpotensi merusak ekosistem.
“Kalau kawasan ini rusak, yang rugi tidak hanya warga sini, tapi semua pihak. Maka kami butuh dukungan tokoh muda seperti Mas Marrel agar suara kami bisa sampai ke pengambil kebijakan,” lanjutnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Marrel dalam mendekatkan diri kepada masyarakat akar rumput serta mengedepankan pembangunan yang berbasis keberlanjutan. Turgo diharapkan menjadi contoh bahwa pariwisata bisa tumbuh tanpa harus mengorbankan alam.
“Wisata berbasis lingkungan bukan pilihan, tapi keharusan di era sekarang. Turgo harus menjadi model,” tutup Marrel. (*)
Update Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 28 Agustus 2025: Tercatat 25 Kali Gempa Guguran |
![]() |
---|
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,6 Km ke Arah Barat Daya |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 21 Agustus 2025: Teramati 8 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya |
![]() |
---|
Atlet Padel Yogyakarta Torehkan Banyak Prestasi Nasional, PBPI DIY Resmi Dikukuhkan |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Merapi, Rabu 20 Agustus 2025: Teramati Ada 6 Kali Guguran Lava |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.