Cerita Wamensos Agus Jabo Temui Calon Siswa Sekolah Rakyat di Tempuran Magelang
Wakil Menteri Sosial (Wamen Sosial) Agus Jabo Priyono mengunjungi kediaman salah satu calon siswa Sekolah Rakyat di Dusun Gunungsari,
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wakil Menteri Sosial (Wamen Sosial) Agus Jabo Priyono mengunjungi kediaman salah satu calon siswa Sekolah Rakyat di Dusun Gunungsari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Rabu (4/6/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyapa langsung keluarga Ely Nur Layla (15), calon siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga prasejahtera.
Ely merupakan anak kelima dari enam bersaudara dan tinggal satu rumah bersama ibunya, Endang Ristiningsih (54) dan adiknya, setelah sang ayah, Nur Salim, meninggal dunia lebih dari tiga tahun lalu.
Dalam kunjungannya, Agus Jabo menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya negara memutus rantai kemiskinan dan membangun harapan bagi keluarga kurang mampu.
“Sekolah Rakyat ini sangat penting untuk membangun harapan dari keluarga-keluarga seperti Bu Endang. Dulu Ely setelah SMP tidak punya bayangan untuk melanjutkan sekolah, tapi kini semangat itu muncul kembali,” ujar Agus Jabo.
Endang selama ini menghidupi keluarganya dengan berjualan ceriping, camilan dari pisang yang dipotong kecil-kecil dan digoreng.
Per bulan, hasil penjualannya berkisar Rp900 ribu. Ely juga kerap membantu ibunya dengan membawa dagangan ke sekolah.
“Walaupun hanya jualan ceriping, ibu Ely tetap berjuang. Jadi Ely harus bangga, jangan merasa rendah diri. Negara akan hadir, Pak Prabowo sedang menyiapkan program-program lanjutan untuk Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Sekolah Rakyat rencananya akan mulai aktif pada Juli 2025, dan Ely dijadwalkan akan belajar di Sentra Antasena milik Kemensos yang berlokasi di Salaman, Magelang.
Sementara ibu Ely, Endang Ristiningsih mengaku sangat bersyukur dengan adanya program Sekolah Rakyat.
Ia mengatakan semangatnya untuk menyekolahkan kedua anaknya kembali tumbuh setelah sebelumnya hampir menyerah karena keterbatasan ekonomi.
“Saya merasa sangat berbahagia sekali. Yang tadinya nggak semangat jadi timbul semangat saya mau menyekolahkan kedua anak saya,” ujarnya.
Endang juga menceritakan harapan anak-anaknya yang sempat membuatnya terenyuh.
Ely, anak kelimanya, bercita-cita menjadi anggota TNI Angkatan Udara, sementara satu anak lainnya ingin menjadi pramugari.
Namun, mereka sempat ragu karena ayah mereka sudah meninggal dunia.
“Itu namanya takdir. Kalau memang Allah berkehendak, insya Allah kamu bisa jadi. Kalau belum, ya tidak apa-apa. Memang jalan hidup masing-masing berbeda,” kata Endang. (tro)
Tak Gubris Peringatan Dinkes, Dokter Hewan di Magelang Nekat Buka Praktik Sekretom Ilegal |
![]() |
---|
Staf Pengajar Universitas di Yogyakarta Asal Magelang Edarkan Sekretom Ilegal |
![]() |
---|
Kontingen LTUB SMA Negeri 4 Kota Magelang Berlaga di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Pengakuan Orangtua Pasien Ginjal Bocor Setelah Berobat ke Dokter Hewan di Magelang |
![]() |
---|
Kasus Praktik Dokter Hewan di Magelang Edarkan Sekretom Ilegal untuk Pasien Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.