Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Saat Ground Breaking TK ABA Semesta di Gamping Sleman
Haedar menegaskan bahwa pembangunan dan pendirian TK ABA Semesta ini sangatlah relevan dan kontekstual.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebuah Taman Kanak-kanak (TK) Bustanul Atfhal (ABA) bernama Semesta akan dibangun oleh 'Aisyiyah bersama Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta di Mejing Kidul, Gamping, Kabupaten Sleman.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberi apresiasi kepada Unisa Yogyakarta dan ‘Aisyiyah atas prakarsa yang cerdas dan berwawasan ke depan itu.
Haedar menegaskan bahwa pembangunan dan pendirian TK ABA Semesta ini sangatlah relevan dan kontekstual.
Pertama, keberanian Unisa Yogykarta dan ‘Aisyiyah melakukan prakarsa yang mengandung perubahan sungguh bukan hal mudah, karena di dalamnya selain mengandung jiwa dan pikiran maju, bersamaan dengan itu secara bertanggungjawab siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan sebagaimana hukum dasar gagasan yang bersifat mendobrak keadaan (breaktrough) demi merancang masa depan.
“Masa depan jangan dibiarkan datang sendiri tanpa persiapan, tetapi harus diikhtiarkan dengan rancangbangun yang berwawasan luas dan jauh ke depan (futuristic oriented),” tegas Haedar, saat groundbreaking TK ABA Semesta, Selasa (3/6/2025).
Kedua, pendirian TK ABA Semesta ini hadir di era persaingan global dan nasional.
Di bidang pendidikan, dunia saat ini sungguh sarat kompetisi dan melahirkan beragam model keunggulan lembaga-lembaga pendidikan di tingkat lokal dan nasional dalam tekanan dinamika global yang terus bergerak ke depan.
Haedar mengatakan, di Indonesia saat ini bertumbuh lembaga-lembaga pendidikan unggul yang berstandar internasional atau yang bersetara kualitas global, selebihnya bahkan hadir lembaga-lembaga pendidikan asing yang membombardir eksistensi pendidikan di tanah air, jika perkembangan baru tersebut tidak disikapi dengan pemikiran yang berorientasi ke masa depan.
“Siapa yang tak mampu bersaing maka akan ketinggalan zaman yang terus berubah cepat,”jelas Haedar.
Ketiga, Unisa Yogyakarta dan ‘Aisyiyah menurut Haedar telah menunjukkan peran strategis yang berkesinambungan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagaimana diketahui, bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang memiliki sejarah kelahiran dan perkembangan yang panjang sarat perjuangan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa berbasis pandangan Islam berkemajuan.
Sebagaimana TKA ABA itu sendiri dikenal sebagai PAUD perintis dan pelopor di Indonesia yang lahir dari rahim ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan berkemajuan, yang embrionya lahir sejak tahun 1919.
“Jika tidak melakukan reformasi diri dari dalam maka jejak kepeloporan itu selain akan menjadi kenangan masa silam yang boleh jadi akan dilupakan orang," ungkapnya.
Keempat, Unisa Yogyakarta dan ‘Aisyiyah dengan mendirikan TK ABA Semesta ini menunjukkan diri berwawasan ke depan yang mengglobal atau mendunia.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, ‘Aisyiyah telah menjadi pionir dalam mendirikan PAUD pada tahun 1919 dengan nama Froubel Kindergarden dan selanjutnya pada Agustus tahun 1924 berubah menjadi TK ABA.
Muhammadiyah Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Kekuasaan di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia |
![]() |
---|
Prudential Syariah dan Muhammadiyah Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan dan Pengelolaan Wakaf |
![]() |
---|
Ustaz Niki Alma Febriana : LGBT Itu Keliru, Tapi Bukan Jadi Alasan Lakukan Diskriminasi |
![]() |
---|
PP Muhammadiyah dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perluas Pemanfaatan Dana Kemaslahatan |
![]() |
---|
Muhammadiyah dan Danamon Syariah Kolaborasi Dukung Digitalisasi Finansial Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.