Tiga Dalang Muda Manggung Satu Layar di Joglo Ki Seno Nugroho
Tiga dalang muda didikan SMK Negeri 1 Kasihan Bantul itu membawakan lakon klasik Babad Alas Wonomarto atau Babad Wanamarta.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Muhammad Fatoni
Kegiatan rutin mingguan maupun bulanan difasilitasi penuh keluarga Ki Seno Nugroho, terutama Agnes Widyaningrum, yang tak lain ibu Ki Gading Pawukir.
Seniman-seniman dan penggerak grup kesenian Wargo Laras seperti Bayu Kuncoro dan Heru Nugroho yang tak lain kakak dan adik Ki Seno Nugroho, menjadi pembimbing mereka.
“Kepyakan dalang muda yang umumnya dari SMKI ini sudah berlangsung 11 kali, dan pentas kali ini yang ke-12 atau tepat satu tahunnya,” kata Heru.
Agnes Widyaningrum sebelum pentas tiga dalnag muda, termasuk putranya, menjelaskan, ia memang menjadi tuan rumah pergelaran anak-anak muda ini.
Segala sesuatu persiapan, termasuk penyiapan semua perangkat dan saluran untuk live streaming menggunakan asset peninggalan almarhum Ki Seno Nugroho.
Menurut dosen jurusan televisi dan film di Insititut Seni Indonesia Yogyakarta ini, kegiatan ini menjadi ruang kreasi bagi para penerus kesenian tradisi.
“Jam belajar dan praktik di sekolah bagi anak-anak kan terbatas, jadi silakan saja mereka berkegiatan di Gayam sini,” kata Agnes.
Dia merasa gembira, apa yang dulu menjadi kebanggaan dan kebahagiaan almarhum Ki Seno jika melihat anak-anak muda suka mendalang dan kerawitan, ada yang melanjutkan.
Apalagi Ki Gading Pawukir yang pernah diimpi-impikan Ki Seno Nugroho akan meneruskan kehebatannya, tampak serius menekuni dunia ini.

Gading Pawukir saat ini telah lulus dari SMKN 1 Kasihan, dan akan melanjutkan kuliah di jurusan pedalangan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Penampilan lima dalang muda, para pegrawit da sinden-sinden muda dari SMKI terlihat memukau Ki Jumbuh Siswanto.
Dalang kondang dari Magelang itu menyaksikan pentas sejak awal hingga akhir, dan dia mengatakan sangat terharu dan bangga.
“Akhirnya saya tidak khawatir lagi, seni tradisi wayang dan kerawitan masih banyak penerusnya,” kata Ki Jumbuh.
Bahwa masih banyak yang harus ditingkatkan kualitas penampilannya, menurut Ki Jumbuh lumrah karena anak-anak masih sangat muda.
“Tapi jika melihat kerawitan atau pengiringnya, mereka sudah hebat-hebat,” imbuh Ki Jumbuh yang putranya, Ki Paulinus Dani Irawan, juga ikut pentas bersama Ki Gading Pawukir dan Ki Bimo Prasetyo.
Wayang Kulit Tatah Sungging Pucung Bantul Resmi Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis |
![]() |
---|
21 Kecamatan Meriahkan Parade Seni Budaya HUT ke-80 RI Kabupaten Magelang |
![]() |
---|
Pleidoi dari Tim Hukum Bongkar Peran Pihak Lain dalam Dugaan Korupsi P4TK Seni Budaya Yogyakarta |
![]() |
---|
Tarian Kolosal Dewi Sri Hangrekso Bumi Meriahkan HUT SMP Negeri 1 Bantul |
![]() |
---|
Dua Dalang Cilik Asal Kulon Progo Akan Wakili DIY di Festival Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.