Bahagianya Dita Putri, Rumahnya yang Nyaris Roboh Bakal Direhab Pemkot Yogya

Setelah sekian lama, kediamannya yang sudah nyaris roboh dan berdiri tanpa ventilasi, akhirnya mendapat perhatian dari Pemkot dan Baznas.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Pemkot Yogya
PROGRAM RTLH: Kediaman Dita Putri, penerima manfaat program rehabilitasi RTLH, di Kemantren Umbulharjo, Minggu (25/5/25). 

TRIBUNJOGJA.COM - Dita Putri, warga Semaki Kulon, RT 030 RW 009, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, tak kuasa menahan rasa harunya.

Setelah sekian lama, kediamannya yang sudah nyaris roboh dan berdiri tanpa ventilasi, akhirnya mendapat perhatian dari Pemkot dan Baznas.

Perhatian pemerintah tersebut dapat terealisasikan melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, bersama jajaran Baznas dan DPRD, secara langsung menyambangi rumah Dita, Minggu (25/5/25).

PROGRAM RTLH: Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan, menyambangi kediaman Dita Putri, penerima manfaat program rehabilitasi RTLH, di Kemantren Umbulharjo, Minggu (25/5/25).
PROGRAM RTLH: Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan, menyambangi kediaman Dita Putri, penerima manfaat program rehabilitasi RTLH, di Kemantren Umbulharjo, Minggu (25/5/25). (Dok. Pemkot Yogya)

Saat ditemui, Dita pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, lantaran sudah memperhatikan kelayakan tempat berteduhnya.

Sebagai informasi, rumah yang jadi sasaran bantuan tersebut sebelumnya tak punya ventilasi memadahi, dan struktur bangunan yang nyaris roboh.

Kondisi itu, sedikit banyak menyebabkan sirkulasi udara yang masuk sangat kekurangan, sehingga turut berpengaruh pada kondisi anaknya.

Alhasil, dalam kunjungan tersebut, jajaran eksekutif turut memantau kondisi kesehatan Alisa, buah hati Dita, yang masih berusia balita.

"Terima kasih, perkembangan anak kami juga dipantau. Bantuannya sangat bermanfaat, semoga anak saya sehat dan terbebas dari stunting," ujarnya.

Dita mengisahkan, berat badan Alisa saat lahir hanya sekitar 2,3 kilogram, sehingga terus dilakukan pemantauan tumbuh kembang di RS Pratama. 

Namun, ia kini bisa bernafas lega, beban yang dirasakan keluargannya semakin berkurang, setelah rumah mendapat sentuhan rehabilitasi.

"Terharu, nanti setelah pembangunan selesai, kami sekeluarga bakal punya hunian yang nyaman dan sehat bagi tumbuh kembang buah hati kami," tambahnya.

Wawan Harmawan menuturkan, program ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari Pemkot terhadap warga.

Menurutnya, aspek hunian layak berkaitan erat dengan aspek kesejahteraan lain, terutama kesehatan balita, ibu melahirkan, hingga lansia.

"Program seperti ini akan terus dikembangkan, agar semakin banyak penerima manfaatnya. Perbaikan fisik rumah sangat berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan keluarga," katanya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved