Rudal Kiamat AS Meluncur dengan Kecepatan 24.000 Km/Jam

Rudal yang dijuluki sebagai "Rudal Kiamat"tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, AS.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Associated Press
MELESAT : Rudal balistik Minuteman III diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, AS. 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC - Militer AS meluncurkan "rudal kiamat" Minuteman III, pada Rabu (21/5/2025) pagi. 

Rudal yang dijuluki sebagai "Rudal Kiamat"tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, AS.

Rudal balistik antar benua atau ICBM tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 24.000 kilometer per jam ke lokasi uji di Kepulauan Marshall yang berjarak 6.700 kilometer.

Rudal itu merupakan ICBM yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Peluncuran itu merupakan bagian dari pengujian rutin yang dilaksanakan oleh militer AS sebagaimana yang diberitakan oleh New York Post.

Dalam peluncuran Minuteman III, AS juga mengirim pesan yang berbunyi: penangkal nuklir Amerika masih siap.

 "Peluncuran uji ICBM ini menggarisbawahi kekuatan penangkal nuklir negara dan kesiapan ICBM itu sendiri," kata Komandan Global Strike Command Jenderal Thomas Bussiere dalam sebuah pernyataan dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 15 Korban Banjir dan Longsor di Pegunungan Arfak Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Hilang

AS sendiri memiliki tiga senjata besar yang mampu membawa hulu ledak nuklir yakni pesawat pengebom bersenjata nuklir, kapal selam siluman yang membawa rudal nuklir Polaris, dan 400 rudal Minuteman III yang berbasis darat.

Minuteman sendiri adalah program era 1970-an alias masih dalam era Perang Dingin.

Angkatan Udara AS berencana menggantinya dengan sistem Sentinel.

Akan tetapi, program Sentinel tersebut masut terganggu oleh pemotongan anggaran dan penundaan.

 Udara AS berencana menonaktifkan semua rudal era Perang Dingin-nya pada 2039.

Akan tetapi, Sentinel bahkan belum sepenuhnya diuji, dan penundaan dalam program tersebut dapat mendorong penonaktifan rudal setidaknya hingga 2050.

Kendati demikian, Angkatan Udara AS bersikeras bahwa program Sentinel berada di jalur yang benar.

Matra tersebut menambahkan, sampai kemampuan penuh tercapai, Angkatan Udara AS berkomitmen untuk memastikan Minuteman III tetap menjadi pencegah yang layak. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved