Film Bioskop

Penjelasan Ending dan Sinopsis Film Final Destination: Bloodlines, Kematian yang Menghantui Generasi

Final Destination: Bloodlines adalah film keenam dari waralaba Final Destination dan menjadi tambahan terbaru setelah penantian panjang sejak 2011

IMDb
Final Destination: Bloodlines (2025) 

Awalnya, ini terasa seperti pola yang sudah dikenal oleh penggemar: seseorang memiliki penglihatan akan malapetaka besar, lalu berusaha menyelamatkan diri dan orang lain. 

Namun, kali ini ada kejutan besar: ternyata orang yang mengalami penglihatan bukanlah tokoh utama dari peristiwa tersebut.

Sebaliknya, seorang mahasiswi bernama Stefani Reyes (Kaitlyn Santa Juana) kerap mengalami mimpi buruk berulang tentang neneknya, Iris Campbell (Brec Bassinger), di malam saat sang nenek dilamar oleh kekasihnya, Paul Campbell (Max Llyod-Jones) di tahun 1968.

Mimpi ini bukan sekadar mimpi biasa, melainkan semacam warisan kenangan atau trauma yang tampaknya punya hubungan dengan kekuatan supranatural yang dikenal dalam semesta Final Destination.

Iris dan pacarnya, kala itu mengunjungi Skyview Restaurant Tower, sebuah restoran mewah dan eksklusif yang baru dibuka. 

Restoran ini menawarkan pemandangan menakjubkan dari puncak menara yang sangat tinggi, lengkap dengan musik live dan suasana romantis. Paul berencana melamar Iris di tempat tersebut, namun berbagai hal tampak menggagalkan rencananya. 

Reservasi mereka entah kenapa tidak tercatat, seorang anak kecil terus membuat keributan dengan melempar benda-benda dari atap, dan ketinggian menara membuat Iris merasa mual. Di balik itu semua, Iris diam-diam tengah mengandung dan sedang mencari waktu yang tepat untuk memberi tahu Paul.

Namun masalah yang sebenarnya bukan hanya gangguan kecil. Bangunan Skyview Tower ternyata tidak kokoh. 

Serangkaian insiden kecil memperburuk kondisi struktur gedung: misalnya, koin yang dilempar anak kecil menyumbat ventilasi, dan lampu gantung kristal yang retak merusak lantai kaca tempat para tamu berdansa. 

Di tengah kekacauan itu, Iris mendapatkan penglihatan tentang kehancuran besar yang akan menimpa restoran tersebut. Ia menyadari apa yang akan terjadi, dan dengan cepat memperingatkan seluruh tamu.

Berkat peringatan Iris, semua orang di dalam gedung berhasil keluar dengan selamat. Iris menjadi penyelamat puluhan, bahkan mungkin ratusan orang. Namun, inilah titik awal dari pertanyaan besar dalam film ini: apakah menyelamatkan nyawa dari bencana yang seharusnya terjadi justru mengundang kemarahan Kematian?

Apa yang tampak seperti akhir bahagia rupanya menjadi awal dari teror baru, dan Stefani, cucu Iris, kini harus menghadapi konsekuensi dari pilihan sang nenek. Kisah Bloodlines pun perlahan memperlihatkan bahwa takdir bisa ditunda, tapi tak bisa dihindari.

2. Keturunan yang harus mati

Selama bertahun-tahun, Kematian terus memburu orang-orang yang selamat dari bencana di Skyview Restaurant Tower, mengikuti urutan kematian yang seharusnya mereka alami. 

Dalam banyak kasus, salah satu korban sempat menerima premonisi, penglihatan akan kematian mereka yang akan datang, seperti yang kita lihat dalam lima film sebelumnya. Karena begitu banyak orang berhasil lolos dari maut hari itu, dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi Kematian untuk menyelesaikan urusannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved