Stok Hewan Kurban di Sleman Melimpah, Daya Beli Turun, Harga Sedikit Naik

Meskipun stok melimpah, pihaknya mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat serta kenaikan harga hewan kurban.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
STOK KURBAN: Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan sedikitnya ada 18.000 ekor hewan kurban di Sleman siap disalurkan, terdiri dari sapi, kambing, dan domba. 

TRIBUNJOGJA.COM - Menjelang perayaan Iduladha 2025, ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Sleman dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali. 

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan bahwa distribusi, kesehatan, serta harga hewan kurban tetap terpantau dengan baik.

Saat ini, sedikitnya 18.000 ekor hewan kurban siap disalurkan, terdiri dari sapi, kambing, dan domba.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, saat kegiatan pemantauan TPID DIY di kandang peternakan KPK Pandowo, Kalurahan Pandowoharjo, Sleman, pada Rabu (21/5/2025). 

Ia menjelaskan bahwa dari total ketersediaan tersebut, sekitar 5.500 ekor merupakan sapi, 3.500 kambing, dan 9.000 domba.

Meskipun stok melimpah, pihaknya mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat serta kenaikan harga hewan kurban.

“Kami pantau langsung ke kandang-kandang, seperti milik Pak Poniman ini. Memang ada sedikit kenaikan harga—untuk sapi sekitar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta, sedangkan kambing sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Tapi yang perlu diwaspadai adalah turunnya daya beli masyarakat. Harapannya, mendekati Iduladha nanti akan ada peningkatan permintaan,” ujar Danang.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY, Eling Priswanto, turut menegaskan pentingnya jaminan kesehatan hewan kurban. Ia menyebutkan bahwa semua hewan yang masuk ke wilayah Sleman telah melalui proses pemeriksaan ketat, baik sebelum pengiriman maupun saat tiba di lokasi tujuan.

“Kami pastikan hewan yang masuk adalah hewan sehat dan disertai surat keterangan kesehatan. Bahkan setelah sampai Sleman, mereka tetap diperiksa kembali oleh petugas. Ini untuk mencegah risiko penyakit, termasuk yang mungkin timbul selama perjalanan,” jelas Eling.

Senada dengan itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyebut tiga aspek utama yang menjadi perhatian: ketersediaan, kesehatan, dan stabilitas harga. Ia menilai ketiganya telah berjalan sesuai harapan.

“Saya kira tiga hal ini jadi kata kunci. Dari sisi ketersediaan cukup, dari sisi kesehatan terkendali, dan dari sisi harga juga terpantau. Dengan itu, kami harap masyarakat bisa menyambut Iduladha dengan tenang, tanpa rasa khawatir,” ungkapnya.

Sementara itu, Poniman, pemilik kandang KPK Pandowo, tetap optimistis meski permintaan hewan kurban belum sepenuhnya meningkat. Ia menyatakan telah menyiapkan stok awal sebanyak 100 ekor sapi.

“Baru 100, nanti lihat perkembangan sampai hari-H. Biasanya permintaan mepet hari. Insya Allah nanti bertambah, yang penting stok kami siap,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan lintas sektor, Pemerintah DIY berharap distribusi hewan kurban berjalan lancar dan masyarakat dapat berkurban dengan nyaman serta penuh khidmat.

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved