Efek Offbid, Warga dan Pelaku Usaha Warung Makan di Bantul Ngeluh Kerepotan Beraktivitas

Ia mengaku sedih dengan adanya aksi tersebut. Namun, tidak bisa berbuat banyak, sehingga Joko memilih untuk izin sebentar dari penugasannya

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
DEMO OJOL - Foto dok ilustrasi. Massa aksi Kebangkitan Transportasi Online mendatangi kantor aplikator untuk menyampaikan keluh kesah dan tuntutan, salah satunya di kantor Gojek di Jalan Cik Di Tiro No 32, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Selasa (20/5/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebagian masyarakat Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengaku mengalami kerepotan untuk melakukan aktivitas akibat adanya aksi offbid oleh para pengemudi ojek online (Ojol) pada Selasa (20/5/2025). 

Padahal, keberadaan Ojol dalam beberapa tahun terakhir ini, dinilai cukup membantu memudahkan masyarakat dan pelaku usaha untuk melakukan aktivitas.

"Biasanya, saya kan pakai jasa Ojol ya untuk jemput anak sekolah. Karena, saya dan istri, kalau siang kerja, jadi enggak ada yang jemput anak pulang sekolah. Tapi, kalau pagi ya kadang yang nganter gantian," kata Joko (38), karayawan swasta sekaligus warga Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Ia mengaku sedih dengan adanya aksi tersebut. Namun, tidak bisa berbuat banyak, sehingga Joko memilih untuk izin sebentar dari penugasannya demi menjemput anaknya yang masih duduk di bangku SMP.

"Lah, karena ada aksi offbid gini, ya mau enggak mau ada yang ngalah untuk jemput anak saya. Mau gimana lagi. Mau minta tolong orang atau tetangga, ya enggak enak, karena mereka pasti sibuk juga," tuturnya.

Senada, Yatmi (49), salah karyawan perusahaan swasta sekaligus warga Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, mengaku harus meminta bantuan kepada orang lain untuk mengantar dan menjemputnya bekerja.

"Saya kan enggak bisa naik motor. Terus, suami saya tu pernah kecelakaan, jadi agak trauma mau naik motor. Jadi, sudah sekitar tiga tahun lah saya pulang pergi naik Ojol. Tapi, karena ada offbid, ya saya jadi terpaksa harus bonceng orang lain untuk berangkat dan pulang kerja," jelasnya.

Yatmi mengaku bahwa awalnya tidak tahu, jika hari ini ada aksi offbid. Sebab, dia tidak membaca berita dan tidak mendapatkan informasi. Pagi tadi, ia sempat membuka aplikasi Ojol untuk memesan jasa Ojol, namun tak kunjung menemukan driver online.

"Karena lama nunggu dan takut telat, akhirnya saya telepon temen buat bonceng. Kebetulan ada yang searah antara jalannya ke kantor. Yaudah jadinya bonceng," ucap dia.

Dampak offbid ternyata juga dirasakan oleh para pelaku warung makan di Bumi Projotamansari. Seperti yang dirasakan oleh salah satu pemilik warung makan di Jalan Bantul, Kapanewon Bantul, Eko (53). 

"Tempat saya ini biasanya yang beli pakai Ojol. Gara-gara offbid, jadi ya agak sepi. Tapi, tadi ada kok yang akhirnya milih datang pake motor ke warung saya untuk beli makan," tandas dia.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved