Strategi Disnakertrans Bantul Untuk Serap 22 ribu Pekerja Tahun 2025

Target serapan tenaga kerja tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 lalu yang hanya sekitar 19 ribuan, dan mampu terserap 22 ribu.

dok. Tribun Jogja
Kepala Disnakertrans Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti memaparkan peran Disnakertrans Kabupaten Bantul dalam menyiapkan tenaga kerja siap terjun ke industri dalam Tribun Jogja Podcast. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menargetkan serapan tenaga kerja di Bantul mencapai 22.000 tahun ini.

Target serapan tenaga kerja tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 lalu yang hanya sekitar 19 ribuan, dan mampu terserap 22 ribu.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti, mengatakan mengungkapkan Disnakertrans Bantul tidak hanya berperan dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap terjun ke industri.

Menurut dia, dinas yang diampunya memiliki peran saat tenaga kerja belum bekerja dengan menyediakan informasi lowongan pekerjaan.

Kemudian saat pekerja mengalami perselisihan hubungan industrial, pihaknya juga harus hadir.

Termasuk ketika pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga memfasilitasi tenaga kerja yang pulang dari luar negeri.

“Karena target kami itu adalah indikator serapan kerja, maka kami memaksimalkan program yang ada, mulai dari penempatan, pelatihan dan produktivitas, hubungan industrial itu mengarahkan ke serapan tenaga kerja,” katanya dalam Tribun Jogja Podcast.

Baca juga: Sejumlah Nisan di Dua TPU Banguntapan Bantul Dirusak Orang Tak Dikenal, Ini Kata Lurah dan Panewu

Agar tenaga kerja di Kabupaten Bantul bisa terserap maksimal, pihaknya pun melakukan berbagai inovasi.

Salah satunya dengan digitalisasi layanan. 

Pihaknya menggencarkan sosialisasi melalui media online.

Selain itu juga menghadirkan program job fair hybrid, yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan.

“Jadi mekanismenya mulai dari pendaftaran hingga seleksi itu online. Baru nanti wawancaranya ada yang datang dan ada yang online juga. Itu salah satu terobosan kami untuk mengatasi tantangan permasalahan terkait lowongan pekerjaan,” ungkapnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan SMK-SMK melalui Bursa Kerja Khusus (BKK).

Melalui BKK, alumni-alumni dari berbagai SMK bisa langsung terkoneksi dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved