Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis Perdana di Klaten, Siswa: Uang Saku Ditabung

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, mulai bergulir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk pertama kali

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
MBG KLATEN: Siswa SMP Negeri 1 Juwiring sedang menikmati menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (19/5/2025). 

"Kalau sudah jalan terus, uang sakunya mungkin ditabung saja," katanya.

Senada, siswa lainnya, Aqwa Zianuddin (15), juga ingin menabung uang sakunya ketika program MBG terus bergulir di sekolahnya. 

Dia mengaku puas dan senang program yang sudah ditunggu-tunggu tersebut akhirnya datang.

"Sehari uang saku saya Rp10 ribu, jadi besok bisa ditabung. Rasanya senang, makanannya juga enak," katanya. 

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Juwiring, Anik Indarti, mengatakan bahwa program MBG itu sudah ditunggu-tunggu para siswa. 

Bahkan, para siswa sering menanyakan kepada guru terkait kapan program MBG mulai bergulir di Kabupaten Klaten, terutama di sekolahnya. 

"Saya sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Juwiring sangat berterima kasih karena dengan adanya program makan bergizi gratis akan mempunyai dampak luar biasa. Karena kebutuhan gizi siswa bisa terpenuhi sehingga fokus belajarnya bisa maksimal. Sehingga harapannya era Indonesia Emas bisa tercapai," ucapnya.

Anik menuturkan, total ada sebanyak 759 siswa SMP Negeri 1 Juwiring yang menerima manfaat program MBG. 

Makan siang bergizi gratis itu akan diterima siswa setiap Senin hingga Jumat atau lima hari kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Dengan begitu, kantin sekolah masih bisa menjajakan dagangannya setiap hari mulai Senin-Sabtu, terutama masih bisa menjual minuman meskipun program MBG sudah rutin bergulir. 

Selain itu, Anik menyebut dari ratusan siswa ada satu orang siswa cukup spesial karena tidak terbiasa makan sayur. 

Terkait hal itu, pihaknya menyampaikan akan mengedukasi siswa tersebut secara perlahan agar mau mengkonsumsi sayur.

"Kami sudah memetakan kondisi siswa terkait makanan pantangan atau bahan yang memicu alergi. Tapi semuanya aman, hanya ada satu siswa cukup spesial karena tidak biasa makan sayur, sukanya kentang dan mie. Dari pihak SPPG merespon hal itu dengan menyendirikan menunya. Meski begitu, kami tetap edukasi pelan-pelan," tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved