Membangkitkan Lagi Air Terjun Bukit Sebantung, 'Surga' Tersembunyi di Girimulyo Kulon Progo

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ada begitu banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi di Desa Wisata Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo.

Bahkan beberapa di antaranya sempat populer namun kini meredup dan sedang mencoba hidup kembali.

Fenomena itu dialami Air Terjun Bukit Sebantung.

Lokasinya tidak jauh dari Air Terjun Kedung Pedut, yang saat ini lebih populer dikunjungi oleh wisatawan.

"Air Terjun Bukit Sebantung ini juga dikenal sebagai Air Terjun Kedung Pedut 2," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kedung Pedut, Yuwono ditemui belum lama ini.

Warga setempat mengembangkan air terjun tersebut sebagai tempat wisata pada 2014 silam.

Sebagai destinasi wisata baru saat itu, tak ayal banyak orang yang datang berkunjung ke sana demi menuntaskan rasa penasaran.

Yuwono masih ingat, di tahun-tahun itu Air Terjun Bukit Sebantung bisa dikunjungi hingga ribuan orang.

Terutama saat momen libur panjang hari besar keagamaan seperti Idulfitri.

"Namun selama beberapa tahun terakhir, pengunjungnya berkurang menjadi ratusan saja," ujarnya.

Pandemi COVID-19 membuat aktivitas wisata nyaris mati total, begitu pula dengan Air Terjun Bukit Sebantung.

Setelah pandemi usai, warga mencoba menghidupkan lagi tempat wisata tersebut, namun belum bisa menyamai masa kejayaannya.

Baca juga: Tambang Pasir Ilegal di Kapanewon Lendah Kulon Progo Ditertibkan

Menurut Yuwono, salah satu pemicu berkurangnya pengunjung adalah semakin banyaknya destinasi wisata baru di sekitarnya.

Akibatnya, kunjungan semakin menyebar dan wisatawan cenderung memilih destinasi wisata baru.

Selain itu, ia menyoroti masalah akses menuju lokasi wisata.

Sebab kondisi jalannya memiliki medan yang cukup ekstrem, membuat wisatawan yang sudah datang ke sana enggan untuk kembali.

"Jalannya juga ada yang rusak, sedangkan perbaikannya minim," ungkap Yuwono.

Padahal, Air Terjun Bukit Sebantung tak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman wisata yang menyenangkan.

Pengelola menyediakan sejumlah paket wisata yang bisa dinikmati di sana.

Seperti kegiatan rafling atau menuruni tebing air terjun, susur sungai, outbound, hingga glamping.

Biayanya pun bervariasi sesuai kantong, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.

Yuwono mengatakan wisatawan akan mendapatkan fasilitas lengkap dengan tarif tersebut.

Seperti peralatan keamanan hingga pendamping selama melakukan aktivitas wisata di sana.

"Jadi wisatawan tidak akan bosan saat berkunjung ke sini, karena bisa mencari ketenangan juga," jelasnya.

Air Terjun Bukit Sebantung juga memiliki keunikan, di mana airnya hampir tak pernah kering.

Wisatawan juga bisa menikmati kolam alami yang ada di sana, dengan pemandangan yang memanjakan mata.

Yuwono berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terhadap destinasi wisata di sana.

Apalagi warga sudah bersama-sama mengembangkannya secara swadaya.

"Kami berharap ada dukungan dari pemerintah untuk membenahi akses jalan di sini," katanya.

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan belum lama ini menyatakan keinginannya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayahnya.

Sebab banyak titik jalan yang mengalami kerusakab selama bertahun-tahun.

Menurutnya, perbaikan bisa mengandalkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini mengendap di Belanja Tak Terduga (BTT) APBD.

Anggaran sekitar Rp14,5 miliar tersebut merupakan hasil refocusing.

Namun pemanfaatannya tetap menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Sebab anggaran itu sedianya akan digunakan untuk pelaksanaan MBG oleh pemerintah daerah, yang sampai kini belum ada kejelasan.

"Kalau sudah ada petunjuk yang jelas apakah untuk MBG atau tidak, baru kami bisa memanfaatkan anggaran itu," jelas Agung.(*)