Pembangunan Tidak Cukup Fisik, Sri Sultan HB X Tekankan Dimensi Sosial dan Budaya
Sri Sultan HB X juga menyoroti pentingnya pembangunan berbasis desa, terutama melalui penguatan program Kalurahan Mandiri Budaya.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Ia berharap kemitraan ini dapat melahirkan kota-kota yang tidak hanya terhubung secara fisik, tetapi juga bermakna secara spiritual dan budaya, serta tetap menghormati alam dan martabat manusia.
Managing Director Techne Praxis International, Puspita Galih Resi, dalam sambutannya menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung pembangunan rendah karbon di Yogyakarta sejak 2022.
Menurutnya, pendekatan sosial dan budaya lokal menjadi elemen penting dalam mewujudkan kota hijau dan tangguh, selaras dengan filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono.
“Ruang diskusi yang dibuka hari ini sangat penting untuk memperluas kolaborasi berbagai pihak demi terwujudnya kota inklusif dan berkelanjutan,” kata Puspita.
Dalam sesi workshop, hadir pula tiga narasumber utama yakni Padraic Kelly (Senior Director Techne Praxis International), Dodi Miharjana (Komisaris Dana Pembangunan Bali), dan Suroto dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan ini turut diisi dengan penyerahan Technical Scoping Study DIY dari Techne Praxis kepada Gubernur DIY sebagai bagian dari dukungan teknis berkelanjutan untuk fase kedua program UK PACT. (*)
Dubes Australia Temui Sri Sultan HB X, Dorong Kerja Sama Pendidikan dan Pariwisata Yogyakarta |
![]() |
---|
Kehadiran BPD Bisa Jadi Katalisator Pembangunan Daerah, Begini Kata Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Pertemuan 4 Jam Sri Sultan HB X dan Wali Kota Yogya, Bahas Program Normalisasi Sungai |
![]() |
---|
Rakernas JKPI ke-11, Sri Sultan HB X: Jangan Terjebak Pelestarian Pusaka yang Sekadar Fisik |
![]() |
---|
Dorong Regenerasi ASN Berkualitas, Sri Sultan HB X: Tegakkan Meritokrasi yang Adil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.