Pembangunan Tidak Cukup Fisik, Sri Sultan HB X Tekankan Dimensi Sosial dan Budaya

Sri Sultan HB X juga menyoroti pentingnya pembangunan berbasis desa, terutama melalui penguatan program Kalurahan Mandiri Budaya.

Dok. Humas Pemda DIY
PEMBANGUNAN MANUSIA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, saat hadir di Workshop Financing Transit and Infrastructure in Indonesian Cities di Karaton Ballroom, Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (14/5/2025). Dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X menekankan pentingnya pembangunan yang berakar pada nilai kemanusiaan, kebudayaan, dan keberlanjutan. 

Ia berharap kemitraan ini dapat melahirkan kota-kota yang tidak hanya terhubung secara fisik, tetapi juga bermakna secara spiritual dan budaya, serta tetap menghormati alam dan martabat manusia.

Managing Director Techne Praxis International, Puspita Galih Resi, dalam sambutannya menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung pembangunan rendah karbon di Yogyakarta sejak 2022.

Menurutnya, pendekatan sosial dan budaya lokal menjadi elemen penting dalam mewujudkan kota hijau dan tangguh, selaras dengan filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono.

“Ruang diskusi yang dibuka hari ini sangat penting untuk memperluas kolaborasi berbagai pihak demi terwujudnya kota inklusif dan berkelanjutan,” kata Puspita.

Dalam sesi workshop, hadir pula tiga narasumber utama yakni Padraic Kelly (Senior Director Techne Praxis International), Dodi Miharjana (Komisaris Dana Pembangunan Bali), dan Suroto dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan ini turut diisi dengan penyerahan Technical Scoping Study DIY dari Techne Praxis kepada Gubernur DIY sebagai bagian dari dukungan teknis berkelanjutan untuk fase kedua program UK PACT. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved