Pembangunan Tidak Cukup Fisik, Sri Sultan HB X Tekankan Dimensi Sosial dan Budaya
Sri Sultan HB X juga menyoroti pentingnya pembangunan berbasis desa, terutama melalui penguatan program Kalurahan Mandiri Budaya.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Ia berharap kemitraan ini dapat melahirkan kota-kota yang tidak hanya terhubung secara fisik, tetapi juga bermakna secara spiritual dan budaya, serta tetap menghormati alam dan martabat manusia.
Managing Director Techne Praxis International, Puspita Galih Resi, dalam sambutannya menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung pembangunan rendah karbon di Yogyakarta sejak 2022.
Menurutnya, pendekatan sosial dan budaya lokal menjadi elemen penting dalam mewujudkan kota hijau dan tangguh, selaras dengan filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono.
“Ruang diskusi yang dibuka hari ini sangat penting untuk memperluas kolaborasi berbagai pihak demi terwujudnya kota inklusif dan berkelanjutan,” kata Puspita.
Dalam sesi workshop, hadir pula tiga narasumber utama yakni Padraic Kelly (Senior Director Techne Praxis International), Dodi Miharjana (Komisaris Dana Pembangunan Bali), dan Suroto dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan ini turut diisi dengan penyerahan Technical Scoping Study DIY dari Techne Praxis kepada Gubernur DIY sebagai bagian dari dukungan teknis berkelanjutan untuk fase kedua program UK PACT. (*)
Evaluasi SAKIP 2025 Jadi Momentum Transisi, Sri Sultan HB X Tekankan Pentingnya Kualitas Kinerja |
![]() |
---|
Sri Purnomo Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah, Sri Sultan HB X: Hati-hati Saja, Pegang Aturan Main |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Ajak Akademisi, Dunia Usaha, dan Masyarakat Jaga Batik sebagai Living Heritage |
![]() |
---|
Malam Tirakatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Sleman, Ini Pesan Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Dorong ASN Jadikan Satyalancana Karya Satya Semangat Baru Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.