Sekolah di Jogja Rayakan Kelulusan dengan Sederhana, Tanpa Bebani Orangtua

Menurut Suhirman, meski kegiatan wisuda secara formal dihapuskan, sekolah tetap diperbolehkan menggelar acara pelepasan dengan konsep yang sederhana

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/HANIF SURYO
RAYAKAN KELULUSAN: Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman mengonfirmasi telah menyampaikan sosialisasi kepada para kepala sekolah agar perayaan kelulusan digelar sederhana. 

TRIBUNJOGJA.COM - Sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mengganti tradisi wisuda dengan acara sederhana yang digelar di lingkungan sekolah. 

Pergantian ini didorong oleh imbauan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) DIY agar pelepasan siswa tidak membebani orangtua maupun siswa secara finansial.

Kepala Dindikpora DIY, Suhirman, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyampaikan imbauan tersebut melalui Surat Edaran (SE) maupun sosialisasi langsung kepada para kepala sekolah.

"Kami sudah sosialisasi, tidak ada wisuda," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2025).

Menurut Suhirman, meski kegiatan wisuda secara formal dihapuskan, sekolah tetap diperbolehkan menggelar acara pelepasan dengan konsep yang sederhana dan bermakna.

Penyelenggaraan acara ini juga harus mendapat persetujuan dari orangtua dan siswa, serta tidak memberatkan secara biaya.

Di SMA Negeri 3 Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Padmanaba, Kepala Sekolah Suhirno menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya mengganti kegiatan wisuda dengan seremoni penyerahan kembali siswa kepada orangtua.

Acara tersebut dilangsungkan di sekolah, bukan di hotel atau gedung mewah.

"Siswa dan orangtua merasa lebih dapat rasa yang mendalam ketika diadakan di sekolah, akan menjadi kenang-kenangan yang melekat," kata Suhirno.

Rangkaian acara meliputi penyerahan ijazah, makan bersama, dan sesi foto. Panitia acara bukan berasal dari pihak sekolah, melainkan dibentuk oleh paguyuban orangtua siswa. 

"Mereka membentuk kepanitiaan yang melibatkan pihak sekolah," tambahnya.

Suhirno menjelaskan bahwa sebelumnya sekolah sempat menawarkan opsi untuk tidak mengadakan acara pelepasan.

Namun, mayoritas orangtua meminta tetap ada momen perpisahan sebagai kenang-kenangan terakhir selama anak mereka bersekolah di sana. 

"Toh juga pelaksanaan secara sederhana," katanya menirukan pendapat para orangtua.

Ia menegaskan bahwa dirinya mendukung kebijakan dari Dindikpora DIY. Menurutnya, acara pelepasan yang sederhana bisa menjadi bentuk perayaan yang lebih bermakna tanpa berlebihan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved