Soal ASPD SMP Diduga Bocor

SOAL Ujian ASPD Matematika Diduga Bocor, Siswa SMP: Tidak Adil Aku Bangun Jam 3 Pagi Cuma Buat MTK

Curahan hati siswa SMP di DIY soal dugaan ASPD Matematika SMP bocor. "Tidak adil iuh. Aku bangun jam 3 pagi cuma buat mtk."

Kolase Tribunjogja.com | Sumber Foto : PEXELS & Imoa
Ilustrasi foto seorang siswa belajar untuk ujian, dan foto tangkapan layar alarm Imoa (14) siswa SMP swasta DIY. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Isu dugaan bocornya soal ujian Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) SMP mata pelajaran matematika di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat siswa dan siswi SMP kecewa, tak terkecuali Imoa (nama samaran).

Imoa (14) salah seorang siswa kelas 3 (kelas IX) di salah satu SMP swasta di DIY.

Dihubungi Tribunjogja.com via WhatsApp, Selasa (6/5/2025) petang, Imoa membagikan jadwal ASPD SMP 2025 yang disimpannya di handphone (HP).

Berikut Jadwal ASPD SMP 2025.

Senin, 5 Mei 2025 : Literasi Bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)

Selasa, 6 Mei 2025 : Literasi Numerasi (Matematika)

Rabu, 7 Mei 2025 : Literasi Sains (IPA)

Soal ujian ASPD yang diduga bocor adalah ASPD Literasi Numerasi atau Matematika.

Imoa dan teman-temannya kecewa setelah mengetahui ada yang membagikan kisi-kisi ujian ASPD Matematika SMP yang mirip seperti soal ujian yang dikerjakannya hari ini.

“Tidak adil iuh,” tutur Imoa, Selasa (6/5/2025).

Ia merasa dugaan bocornya soal ujian ASPD Matematika SMP sangat tidak adil bagi mereka yang belajar dengan sungguh-sungguh dan mengerjakan ujian dengan jujur.

Imoa mengaku bangun lebih awal pukul 03:00 WIB agar bisa belajar matematika.

“Aku bangun jam 3 pagi cuma buat mtk,” ucap Imoa.

Ilustrasi foto seorang siswa belajar untuk ujian, dan foto tangkapan layar alarm Imoa (14) siswa SMP swasta DIY.
Ilustrasi foto seorang siswa belajar untuk ujian, dan foto tangkapan layar alarm Imoa (14) siswa SMP swasta DIY. (Kolase Tribunjogja.com | Sumber Foto : PEXELS & Imoa)

Meski kecewa dengan dugaan soal ujian ASPD Matematika bocor, Imoa mengaku masih tetap belajar untuk mengikuti ujian ASPD Literasi Sains atau IPA di hari terakhir besok Rabu (7/5/2025).

“Iya lah (tetap belajar). Kan besok terakhir,” kata Imoa.

Ia lantas mengirimkan tangkapan layar alarm di HP-nya.

Imoa sengaja mengatur alarm pukul 02:30 WIB, 03:11 WIB, dan 04:01 WIB. Ia rela bangun dini hari untuk belajar, demi menghadapi ASPD IPA besok pagi.

Ketika ditanya bagaimana harapannya terkait pelaksanaan ASPD, Imoa mengaku sudah malas.

“Harapannya terserah aja lah aku dah mls sama ujian,” ucapnya.

Apa itu ASPD?

UJIAN - Siswa SMP di Gunungkidul menjalani ujian ASPD pada hari pertama, Senin (5/5/2025)
UJIAN - Siswa SMP di Gunungkidul menjalani ujian ASPD pada hari pertama, Senin (5/5/2025) (Dok.Istimewa)

Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY dikpora.jogjaprov.go.id, ASPD adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dalam lingkup daerah, yang mana ASPD sendiri tidak menentukan kelulusan peserta didik. 

ASPD dilakukan untuk mendapatkan data sekunder perihal peningkatan mutu pendidikan.

Ujian ASPD dirancang untuk menghasilkan informasi akurat tentang perkembangan mutu dari waktu ke waktu dan informasi kesenjangan antar bagian dalam sistem pendidikan.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

ASPD bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. 

Dalam laman Dikpora DIY disebutkan bahwa hasil ASPD tidak digunakan untuk menentukan kelulusan, melainkan menjadi dasar dilakukan perbaikan pembelajaran. 

Selain itu, ASPD bertujuan untuk memantau perkembangan mutu dan kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan.

Diharapkan ASPD menjadi salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

Bukan tanpa alasan para siswa SMP di DIY kecewa.

Imoa mengatakan, ASPD sangat penting baginya dan teman-teman sesama kelas IX. Sebab, nilai ASPD bisa menjadi penentu apakah siswa kelas IX akan berhasil diterima di SMA impian mereka.

Ia merasa tidak adil jika benar ada sejumlah siswa yang nilainya lebih bagus karena mendapatkan bocoran soal ASPD dari gurunya.

“Nilai nya tu menjadi alat ukur kompetensi siswa, alat ukur seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya (SMA) Ters klok nilai nya pas udah yakin bakal keterima, trs tiba tiba ada yg daftar trs kita kegeser gitu pas nilai mereka lebih bagus,” terang Imoa.

Ia mengaku khawatir, jika nantinya saat mendaftar ke SMA pilihan, ia dan teman-teman yang sudah mengerjakan ujian dengan jujur justru tergeser oleh siswa lain yang nilainya lebih tinggi karena mendapatkan bocoran soal ujian ASPD.

“Nama kita jadi turun trs klok banyak yg lbh bags nilai nya dri kita, di datanya klok dah paling bawah bakal keluar kitanya,” kata Imoa.

Komentar Disdikpora Kota Yogyakarta

Sementara itu, diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Yogya, Hasyim mengaku belum tahu soal dugaan bocornya ASPD Matematika SMP.

"Kami malah belum tahu. Kita akan dalami, akan kita telusuri informasinya," katanya.

"Kami akan telusuri ke sekolahnya. Coba kami carikan informasi yang valid, karena belum ada laporan. Sekarang potensi bocornya di mana, bentuk kebocorannya seperti apa, kita belum tahu. Kami dalami dulu informasinya," ujar Hasyim.

(Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved