Progres Pembangunan Aviary di Gunungkidul Masuk Proses Pengadaan
Dia menuturkan sejauh ini tahapan yang sudah selesai dilakukan, yakni pembebasan lahan seluas 3,5 hektare milik warga
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Progres pembangunan kandang burung berukuran besar (Aviary) di Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul memasuki proses bagian layanan pengadaan (BLP).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan dalam proses ini melibatkan beberapa tahap, dimulai dari perencanaan pengadaan, lelang, hingga pengawasan pelaksanaan proyek.
"Kami belum bisa menginfokan, kapan pengerjaannya. Sebab, ini masih di bahas di BLP," tuturnya saat dikonfirmasi pada Senin (5/5/2025).
Dia menuturkan sejauh ini tahapan yang sudah selesai dilakukan, yakni pembebasan lahan seluas 3,5 hektare milik warga yang dilakukan secara bertahap sejak 2023-2024 ini. Kemudian, pembangunan pagar yang selesai, pada awal tahun tahun ini.
"Jadi, secara masterplan sudah dibuat juga. Tinggal menunggu proses BLP-nya ini," ucap dia.
Dai melanjutkan untuk proses pembebasan lahan dan pembuatan pagar sepenuhnya disokong oleh Dana Istimewa (Danais), dengan besaran dana yang sudah disalurkan sekitar Rp10 miliar.
Rinciannya, membeli lahan milik warga seluas sekitar 3,4 hektare (ha) seharga Rp3 miliar, pada 2023. Pada 2024, DLH membeli lagi lahan 1,6 hektare dengan Rp2,1 miliar.
Kemudian, kami juga menyiapkan dana Rp4,4 miliar untuk pembangunan kawasan konservasi, termasuk pengadaan satwa dan kajian detail engineering design (DED). Serta, pembagunan pagar sekitar Rp1,1 miliar," ujarnya.
Dia menerangkan kawasan konservasi ini dicanangkan akan memiliki kawasan konservasi untuk spesies burung (aves) dan reptil (reptilia). Di mana, latar belakang dibangun kawasan konservasi ini sejalan dengan kebijakan Gubernur DIY yakni untuk menyelamatkan ekosistem kawasan karst sekaligus edukasi ke masyarakat.
Selain dibangun untuk melestarikan satwa, dia mengatakan, kawasan konservasi ini juga akan dikembangkan sebagai sarana wisata edukasi.
"Tentu kelanjutannya dari adanya konservasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata, nanti akan menjadi bagian dari taman satwa. Karena,kami ingin ini manfaatnya tidak hanya untuk sisi ekologis saja, namun bisa juga bermanfaat dari sisi ekonomisnya," tuturnya.
Terpisah, Panewu Purwosari menyambut baik adanya pembagunan aviary atau kandang burung berukuran besar tersebut. Menurutnya, keberadaan aviary ini bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak untuk meningkatkan pengetahuan. Utamanya, untuk mengenal jenis spesies hewan serta menumbuhkan rasa kepedulian untuk melestarikan alam.
"Harapannya dengan dibangunnya aviary bisa memberikan manfaat bagi warga kami," terangnya (ndg)
Pemkab Sleman Utang Rp45 Miliar untuk Bangun Gedung RSUD |
![]() |
---|
Mapolda DIY Dibersihkan Usai Kericuhan, Sri Sultan HB X Pastikan Situasi Kondusif |
![]() |
---|
Gedung Rusak saat Demo, Layanan SKCK hingga Pengaduan di Polda DIY Ditutup Sementara |
![]() |
---|
Kebijakan Harus Peka, Sri Sultan HB X Tekankan Pentingnya Empan Papan |
![]() |
---|
Tiga Mitra Grab Jadi Korban insiden 28–29 Agustus, Perusahaan Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.