Pemkab Kulon Progo Akan Koordinasi dengan Pakualaman Bahas Penanaman Jagung di Sabuk Hijau

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mengaku sudah mengetahui adanya penebangan pohon-pohon Cemara Udang di Sabuk Hijau.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
RESPONS BUPATI: Bupati Kulon Progo Agung Setyawan merespons polemik penebangan cemara udang sabuk hijau untuk program penanaman jagung di lahan Pakualaman pesisir Glagah. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo akan ikut turun tangan sebagai respons atas rencana penanaman jagung di Sabuk Hijau pesisir Glagah, Kapanewon Temon. 

Apalagi rencana tersebut mulai menimbulkan polemik dengan warga setempat.

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan mengaku sudah mengetahui adanya penebangan pohon-pohon Cemara Udang di Sabuk Hijau. Penebangan dilakukan sebagai persiapan penanaman jagung.

"Saya dapat infonya beberapa hari setelah penebangan, katanya dilakukan sesuai persetujuan pemilik lahan," ujar Agung pada wartawan, Kamis (01/05/2025).

Pemilik lahan yang dimaksud adalah Pura Pakualaman. Hampir seluruh pesisir Glagah berstatus Pakualaman Ground (PG), termasuk Sabuk Hijau yang pepohonannya ditanam sejak 2019 silam.

Menurut Agung, menjadi hak Pakualaman sebagai pemilik lahan jika memang telah memberikan izin penebangan.

Namun ia mengatakan tetap perlu ada komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab Kulon Progo.

"Sebab di situ kan ada perubahan tata guna lahan, sehingga harusnya ada komunikasi," jelasnya.

Agung mengatakan akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo dalan pembahasan itu. Sebab Organisasi Perangkat Daerah (OPD) inilah yang berwenang mengurus persoalan lingkungan di Sabuk Hijau.

Pihak Pura Pakualaman pun disebut sudah berkomunikasi dengan DLH Kulon Progo. Namun Agung berharap tetap ada koordinasi lebih lanjut agar ada kepastian soal tindak lanjut dari program penanaman jagung.

"Saya belum akan memberikan penilaian maupun komentar lebih lanjut sebelum bertemu dengan Pura Pakualaman," katanya.

Pihak Pura Pakualaman telah menggelar sosialisasi yang dihadiri warga hingga perwakilan instansi terkait membahas program penanaman jagung. Perusahaan yang dilibatkan dalam program tersebut juga dihadirkan.

KMT Pangarsowijyo dari Urusan Panitikismo Kadipaten Pakulaman memberikan penjelasannya soal program penanaman jagung.

Ia mengeklaim program tersebut sudah sesuai arahan Sri Paduka KGPAA Paku Alam X.

"Sri Paduka ingin berbuat sesuatu untuk warganya, salah satunya lewat program ini," kata pria bernama asli Sukoco ini.

Ia menyatakan penanaman jagung merupakan bagian dari program pertanian pangan berkelanjutan. Pihaknya meyakini warga setempat akan mendapatkan manfaat dari program tersebut secara ekonomi.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved