Kabar Terbaru Rencana Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Candi Borobudur, Dirut IDM: Sudah Ada Izin 

Pengelola Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah telah memberikan izin pelaksanaan kremasi jenazah pengusaha Murdaya Widyawimarta

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com / Yuwantoro Winduajie
Jenazah pengusaha Murdaya Widyawimarta Poo atau yang lebih dikenal dengan Murdaya Poo, tiba di Vihara Griya Vipassana Avalokitesvara (GVA), Mendut, Kabupaten Magelang, Senin (14/4/2025) malam. 

“Karena kita berproses. Dari awal kita sudah ada kesepakatan dengan Pak Bupati ngowo rasa (dengan membawa perasaan) dan karena sifat itu (spanduk) tidak ngowo rasa. Sudah kita sampaikan lewat Pak Kadus, nderek (minta tolong) jangan ada sikap-sikap yang berbuat semacam itu (memasang spanduk),” ujarnya.

Subiyanto menyebut Bukit Dagi memang menjadi salah satu alternatif lokasi jika tidak tercapai kesepakatan di lokasi awal. 

Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir harus berdasarkan kesepakatan semua pihak.

“Kesepakatan itu kan bisa di Dagi, bisa di tempat semula, tapi yang jelas berproses,” ujarnya.

Ia juga berharap agar masyarakat tetap menjadi tuan rumah yang baik dan tidak memberikan kesan negatif kepada tamu, termasuk keluarga yang sedang berduka.

“Artinya kita fasilitasi semuanya dengan baik,” pungkasnya.

Penjelasan WALUBI

Dalam mediasi yang berlangsung Rabu (16/4/2025) di Kompleks Setda Pemkab Magelang, Ketua II DPD WALUBI Jawa Tengah, Tanto Sugito Harsono menjelaskan, pihaknya pernah bertemu dengan kepala dusun setempat saat Murdaya Poo masih hidup untuk membicarakan rencana kremasi jenazah.

Namun pada saat itu, pihaknya memang belum memberikan kepastian terkait lokasi kremasi.

"Pada saat itu almarhum masih hidup. Kami sempat berbicara dengan pak kadus dan menyampaikan rencana (kremasi). Tapi belum pasti akan dilakukan di Borobudur atau Jakarta," kata Tanto dalam mediasi tersebut.

Ia menambahkan, setelah Murdaya Poo wafat, pihak keluarga memutuskan untuk melakukan kremasi di Borobudur, Magelang.

Rencana itu diarahkan ke lahan pribadi milik istri mendiang, Hartati Murdaya, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum WALUBI. 

Lokasi tersebut berada di belakang sebuah vihara yang masuk dalam wilayah Dusun Ngaran 2.

Tanto menjelaskan, prosesi kremasi akan dilakukan secara terbuka, dengan batu-batuan yang ditegakkan di sekitar tumpukan kayu untuk membatasi jangkauan api. 

Selain itu, tenda sementara juga akan didirikan sebagai tempat doa bagi biksu, umat Buddha, serta keluarga yang menyaksikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved