Mahasiswa Bisa Jadi Motor Inovasi Transformasi Bisnis Digital, Buka Peluang Baru

Teknologi tepat guna justru lahir dari proses belajar yang terus menerus dan kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
BISNIS DIGITAL - Direktur BCA, Santoso mengisi kuliah umum bertema Digitalization & Its Impact Toward Business yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pada Rabu (30/4/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perubahan teknologi di era digital telah memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia bisnis dan sektor perbankan.

Hal ini mendorong pentingnya kesiapan generasi muda agar mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman.

Dalam kuliah umum bertema Digitalization & Its Impact Toward Business yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM pada Rabu (30/4/2025), Direktur BCA, Santoso, menyampaikan bahwa transformasi digital bukan hanya mengubah, tetapi juga membuka peluang baru.

“Teknologi menciptakan perubahan besar dan peluang baru. Jika kita tidak mencoba, kita akan tertinggal,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Santoso menjelaskan, 80 persen transaksi BCA sudah berlangsung di platform digital, seperti internet banking dan mobile banking.

Dalam kesempatan itu, Santoso membagikan tiga prinsip yang menurutnya penting untuk dipegang dalam menghadapi era digitalisasi.

Pertama, individu dalam perusahaan harus jeli melihat teknologi baru yang bisa mengubah perilaku pelanggan.

Teknologi kunci seperti penyimpanan yang saling terintegrasi seperti Cloud, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), konektivitas 5G, dan pembayaran digital disebutnya sebagai pendorong utama bisnis masa depan.

"Secara prinsip memang sederhana, ciptakan nilai yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah," tambahnya.

Kedua, ia mendorong generasi muda untuk berani bereksperimen dengan teknologi tanpa takut gagal.

Menurutnya, teknologi tepat guna justru lahir dari proses belajar yang terus menerus dan kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan.

Ia mengupas perjalanan digitalisasi yang telah mengubah wajah bisnis perbankan, mulai dari era mesin ATM, layanan internet banking, mobile banking, hingga kini memasuki masa kolaborasi digital melalui aplikasi MyBCA dan beragam aplikasi lain.

Inovasi-inovasi tersebut lahir dari eksperimen-eksperimen yang senantiasa dilakukan agar sesuai preferensi pelanggan sehingga dapat terus memberikan kenyamanan.

Terakhir dan tak kalah penting, Santoso mengingatkan bahwa teknologi selalu memiliki tantangan, terutama terkait privasi data, keamanan, literasi digital, dan kesenjangan infrastruktur antarwilayah.

"Risiko seperti penipuan online terus kami mitigasi lewat edukasi konsumen, salah satunya melalui kampanye ‘Rethink Before Click’ untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya malware," jelasnya.

Walaupun dunia bisnis mengalami banyak yang transformasi dengan teknologi, imbuhnya, sentuhan manusia tetap dibutuhkan. Nasabah pun lebih puas jika dilayani langsung dengan kelembutan manusia.

Oleh sebab itu, ia turut berpesan agar mahasiswa tidak takut terhadap laju kemajuan teknologi. “Di balik setiap inovasi teknologi, peran manusia tetap menjadi motor penggerak utama,” pesannya.

Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc, turut menyampaikan bahwa digitalisasi adalah keniscayaan yang harus direspons secara bijak oleh generasi muda, termasuk mahasiswa UGM.

“Kami berharap para mahasiswa UGM dapat terus memperkaya perspektif dan nantinya mampu memberi kontribusi nyata dalam memajukan sumber daya manusia Indonesia di era transformasi digital,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved