Serap Gabah Petani Dibantu PPL dan Babinsa, Bulog Yogya Apresiasi TNI, Polri, dan Pemerintah
BULOG memastikan, proses penyerapan dilakukan secara transparan dan efisien melalui Tim Jemput Gabah, dengan dibantu para PPL dan Babinsa
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Perum BULOG Kantor Wilayah Yogyakarta menyerap gabah kering panen (GKP) petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati, menyampaikan, penyerapan itu sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk memastikan petani memperoleh harga yang layak atas hasil panennya.
"Kami ingin memastikan petani tersenyum puas karena hasil panennya diserap dengan harga yang baik. Harga Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen ini merupakan amanat pemerintah yang terus kami sosialisasikan ke seluruh petani, agar petani semangat meningkatkan produksi," tandasnya, Selasa (29/4/25).
Dijelaskan, penyerapan gabah kering panen ini akan berlangsung selama masa panen dan ditargetkan produksi dapat terserap semaksimal mungkin.
BULOG juga memastikan, proses penyerapan dilakukan secara transparan dan efisien melalui Tim Jemput Gabah, dengan dibantu para PPL dan Babinsa di lapangan.
"Dengan langkah ini, BULOG berharap dapat menjaga stabilitas harga beras di pasaran, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Perum Bulog Kanwil Yogyakarta saat ini berhasil mencatatkan pencapaian tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Hingga 27 April 2025, realisasi pengadaan setara beras di wilayahnya telah mencapai 83 ribu ton, atau tertinggi selama 10 tahun terakhir untuk periode yang sama.
"Kami mengapresiasi sinergi dan kerja sama seluruh pihak yang telah berperan dalam pencapaian ini. Mulai dari jajaran TNI, Satgas Pangan Polri, serta Dinas Pertanian, baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten atau kota," terangnya.
Salah satu petani di Yogyakarta, Eko, mengaku sangat antusias dengan kegiatan penyerapan gabah yang digulirkan Perum BULOG tersebut.
Menurutnya, selain banderol Rp6.500 per kilogram yang cenderung sangat layak, proses pembayarannya pun lancar dan tidak berbelit-belit.
"Petani sangat terbantu karena pembayaran dari BULOG mudah dan lancar. Hasil penjualan langsung kita pakai untuk kegiatan tanam berikutnya, pembelian pupuk, serta saprotan (sarana produksi pertanian)," ungkapnya.
Setali tiga uang, petani lainnya, Musito, tidak ragu menyampaikan terimakasihnya kepada pemerintah, karena gabahnya dibeli dengan harga tinggi.
"Hasil dari penjualan gabah ini kita gunakan untuk mengolah tanah kembali, kemudian sisanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya. (aka)
9 Arti Mimpi Melihat Api dari Kejauhan Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk? |
![]() |
---|
Ada Bayi Tak Bernyawa Terbungkus Plastik di Bawah Pohon Beringin Depok Sleman |
![]() |
---|
Akhir Kasus Dokter Hewan di Magelang Buka Praktik Suntik Pengobatan Manusia |
![]() |
---|
Dosen UGM Sebut Kenaikan Tunjangan DPR Bukti Kurangnya Sense of Crisis |
![]() |
---|
Pelajar di Bantul Jadi Korban Pengeroyokan, Lapor Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.