Kisah Inspiratif

Dari Enceng Gondok Jadi Peluang Kerja: Cerita Aiptu Sukirja Rintis Usaha Kerajinan

Dengan menggandeng warga sekitar, Aiptu Sukirja, Bhabinkamtibmas Polsek Ngluwar Polresta Magelang, menunjukkan bahwa pengabdian

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Istimewa
KERAJINAN TANGAN: Bhabinkamtibmas Polsek Ngluwar Polresta Magelang, Aiptu Sukirja merintis usaha kerajinan tangan bernama Wida’s Collection yang memproduksi berbagai jenis tas berbahan alami 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Dengan menggandeng warga sekitar, Aiptu Sukirja, Bhabinkamtibmas Polsek Ngluwar Polresta Magelang, menunjukkan bahwa pengabdian tak selalu sebatas tugas kepolisian. 

 


Sejak 1999, ia merintis usaha kerajinan tangan bernama Wida’s Collection yang memproduksi berbagai jenis tas berbahan alami seperti enceng gondok, pandan, dan gedebog pisang yang dikombinasikan dengan material sintetis.

 


Bertempat di kediamannya di Gamplong I, Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman, DIY, Aiptu Sukirja membagikan kisah awal usahanya. 

 


Semuanya bermula dari pesanan seorang pembeli asal Bali. 

 


Pesanan itu menjadi titik tolak dirinya menekuni bisnis kerajinan sembari memberdayakan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja.

 


"Awalnya saya mendapatkan pesanan dari buyer asal Bali. Melihat potensi yang ada, saya mulai merekrut warga sekitar untuk membantu membuat produk kerajinan ini," ujar Aiptu Sukirja, Senin (28/4/2025).

 


Dalam operasional sehari-hari, bahan baku alami diperoleh dari para perajin lokal.

 


Sedangkan bahan sintetis seperti vinyl, rafia, dan busa spons dibeli dari toko-toko penyedia perlengkapan kerajinan. 

 


Produk hasil olahan tangan ini dipasarkan di Pasar Beringharjo Yogyakarta dan sebagian dikirim ke Bali.

 


“Bahan alami seperti enceng gondok, pandan, dan gedebog pisang sudah dikeringkan oleh perajin, sehingga tinggal kami olah menjadi tas. Sementara bahan sintetis kami beli di toko penyedia perlengkapan kerajinan,” tambahnya.

 


Untuk menjaga mutu dan mempercepat proses produksi, Sukirja juga aktif memberikan pelatihan menjahit dan merajut tas kepada karyawan baru. 

 


Meski tidak dijadwalkan secara berkala, pelatihan dilakukan secara intensif setiap kali ditemukan kesalahan dalam proses produksi.

 


"Pelatihan kami lakukan agar hasil pekerjaan lebih maksimal dan waktu pengerjaan bisa lebih efisien. Setiap ada kesalahan, kami perbaiki sambil memberikan pelatihan langsung," jelasnya.

 


Melalui Wida’s Collection, Aiptu Sukirja berharap mampu berkontribusi dalam pemulihan ekonomi warga pasca pandemi Covid-19 yang telah terjadi beberapa tahun lalu.

 


"Harapannya, semoga perekonomian masyarakat bisa pulih dan kembali seperti sebelum pandemi Covid 19," ungkapnya.

 


Apresiasi pun datang dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. 

 


Menurutnya, langkah yang ditempuh Aiptu Sukirja menjadi bukti bahwa anggota Polri juga dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

 


"Kreativitas anggota Polri seperti ini patut menjadi inspirasi. Selain menjalankan tugas utama, mereka juga mampu berkontribusi menggerakkan ekonomi lokal," puji Kombes Pol Artanto. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved