Berita Viral
Polisi Tidur Viral di Klaten, Pengguna Jalan Sulit Lewat, Dibongkar Kilat, Ini 7 Fakta di Baliknya
Polisi tidur di jalur lambat depan Pemkab Klaten bikin heboh: becak motor nyangkut, pengguna jalan terjebak, dan warga ramai-ramai protes!
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Polisi tidur di jalur lambat depan Pemkab Klaten bikin heboh: becak motor nyangkut, pengguna jalan terjebak, dan warga ramai-ramai protes!
Baru dipasang empat hari, marka kejut setinggi lutut itu langsung jadi bahan viral di media sosial.
Tak ingin polemik berlarut, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, bergerak cepat: polisi tidur dibongkar, jalur dibersihkan.
Tapi, apa sebenarnya yang terjadi di balik pemasangan hingga pembongkaran cepat itu? Berikut 7 faktanya!
1. Polisi Tidur Viral karena Terlalu Tinggi
Polisi tidur yang terletak di jalur lambat Jalan Pemuda, tepat di seberang Kantor Pemkab Klaten, menjadi buah bibir setelah beberapa video pengguna jalan kesulitan melintas beredar luas.
Dalam salah satu video, seorang pengayuh becak motor bahkan sempat tertahan karena tidak mampu melewati marka tersebut.
2. Bukan Inisiatif Pemkab, Tapi Usulan Warga
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, langsung memberikan klarifikasi melalui media sosial.
"Itu bukan di depan Pemda, melainkan di seberang. Dan, pembuatannya juga bukan inisiatif Pemda, tapi usulan dari warga sekitar," tulis Hamenang.
Menurut Bupati, warga di sekitar jalur tersebut meminta pemasangan polisi tidur untuk memperlambat kendaraan karena sering terjadi kecelakaan di simpang tiga.
Baca juga: 10 Fakta Tragis Kasus Penipuan Sertifikat Tanah Mbah Tupon di Bantul
3. Dibangun Rabu, Viral Jumat, Dibongkar Minggu
Marka kejut tinggi itu dipasang pada Rabu (23/4/2025), viral di media sosial pada Jumat, dan langsung dibongkar pada Minggu (27/4/2025) sore.
Tanpa menunggu jadwal resmi Senin, Dinas PUPR Klaten bergerak cepat merespons keluhan masyarakat.
4. Proses Pembongkaran Disaksikan Bupati
Menariknya, proses pembongkaran pada Minggu sore sempat disaksikan langsung oleh Bupati Klaten sebelum berangkat ke Jakarta.
Petugas DPUPR bekerja membongkar aspal hitam bergaris kuning yang menjadi bahan utama marka kejut tersebut.
5. Sudah Ada Marka Lama Sebelumnya
Kepala DPUPR Kabupaten Klaten, Suryanto, mengungkapkan, sebelumnya di lokasi tersebut sudah ada marka kejut lama.
Namun, setelah ada permintaan masyarakat, pihaknya mempertinggi marka kejut, yang ternyata justru menjadi masalah baru.
"Ternyata anggelan itu terlalu tinggi, pengguna jalan merasa tidak nyaman. Maka kami bongkar, nanti dikembalikan ke ukuran pendek," jelas Suryanto.
6. Risiko Dinilai Lebih Besar daripada Manfaat
DPUPR mengakui bahwa meskipun tujuan awal adalah memperlambat kendaraan, risiko keselamatan pengguna jalan justru lebih besar.
Karena itu, diputuskan untuk membongkar dan memperbaiki marka kejut dengan ukuran lebih rendah.
7. Imbauan untuk Tetap Hati-Hati
Meski polisi tidur nantinya akan lebih rendah, pemerintah berharap para pengguna jalan tetap ekstra hati-hati di simpang tiga tersebut.
"Kami berharap, walaupun pendek, masyarakat tetap waspada dan menjaga keselamatan," tutup Suryanto. (*)
Pengelola Sungai Mudal Kulon Progo Jeaskan Kabar Wisatawan Kuras Sungai Cari Gelang Emas yang Hilang |
![]() |
---|
Viral Rincian Gaji DPR 45 Kali Lipat UMP DIY, Warga Ngelus Dada |
![]() |
---|
4 Hari Tayang, Jumlah Penonton Film Merah Putih One For All Tembus 1.516 |
![]() |
---|
Viral Film Animasi Merah Putih One For All, Belum Tayang Sudah Banjir Hujatan |
![]() |
---|
Apa Arti Bendera One Piece? Ini 5 Fakta Menarik yang Harus Anda Tau, Lebih dari Sekadar Tengkorak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.