FTI UAJY Perkuat Kompetensi Dosen tentang Teknologi Blockchain, Dukung Sertifikasi Mahasiswa

Blockchain menjanjikan banyak peluang, terutama bagi tiga program studi S1 di FTI, yaitu Teknik Industri, Informatika, dan Sistem Informasi

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
BLOCKCHAIN - FTI UAJY menggelar training of trainer untuk para dosen agar bisa memberikan sertifikasi kepada mahasiswa terkait teknologi blockchain. Kegiatan dilakukan Kamis-Sabtu (24-26/4/2025) di Kampus UAJY 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) bekerja sama dengan Indonesia Blockchain Center, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Januari 2025 lalu.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis-Sabtu (24-26/4/2025) di Laboratorium Jaringan Komputer, Kampus III Gedung Bonaventura UAJY, dan diikuti oleh para dosen FTI serta beberapa praktisi dari Blockchain Indonesia.

Dekan FTI UAJY, Dr. Ir. Parama Kartika Dewa, S.P., S.T., M.T., IPU., menyampaikan bahwa tujuan utama kerja sama ini adalah membekali dosen dengan pengetahuan teknologi blockchain, agar nantinya mereka dapat menjadi trainer untuk proses sertifikasi mahasiswa maupun masyarakat luas di Yogyakarta.

"Kita ingin mahasiswa kita tersertifikasi dalam teknologi blockchain, karena blockchain menjanjikan banyak peluang, terutama bagi tiga program studi S1 di FTI, yaitu Teknik Industri, Informatika, dan Sistem Informasi," ujarnya kepada wartawan, Sabtu.

Menurut Parama, blockchain memiliki peran penting dalam berbagai bidang, mulai dari industri, tata kelola, hingga sektor perbankan, layaknya internet yang kini telah merambah seluruh aspek kehidupan.

Dalam pelatihan ini, dosen tidak hanya belajar konsep dasar blockchain sebagai digitalisasi data besar, tetapi juga mempraktikkan penerapan blockchain dalam berbagai aplikasi nyata.

Salah satu contoh kasus yang dipelajari adalah penggunaan blockchain untuk validasi dokumen akademik, seperti sertifikat kegiatan mahasiswa dan pemberian beasiswa, guna mencegah pemalsuan data.

Pada hari pertama ToT, materi disampaikan oleh Jinsu Han dari EQBR Korea, mitra Indonesia Blockchain Center.

Ia berbagi tentang peluang mengembangkan ide-ide menjadi layanan nyata berbasis Web3 dan blockchain.

EQBR sendiri merupakan perusahaan Korea Selatan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur Web3 dan bertujuan membangun kepercayaan di kalangan perusahaan rintisan Asia.

Di hari kedua, sesi dilanjutkan oleh Tam Pak Yin Philip, Co-Founder sekaligus Direktur GreenX dan Indonesia Blockchain Center.

Ia membagikan pengalaman langsung melalui proyek-proyek nyata, termasuk Aetherium, proyek yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan hiburan musik berbasis blockchain.

“Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran konkret tentang penerapan teknologi blockchain di dunia nyata,” kata Philip.

Kegiatan ToT ini menjadi langkah awal untuk menguji kelayakan para peserta menjadi trainer tersertifikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved