Pertalite di SPBU Trucuk

Cara Licik Awak Mobil Tangki Pertamina Campur Pertalite dengan 4000 Liter Air

kasus pertalite di SPBU Trucuk tercampur air sehingga menyebabkan sejumlah kendaraan macet?

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
KONDISI SPBU: PBU Trucuk masih ditutup meskipun pihak kepolisian sudah mencopot garis polisi, Rabu (23/4/2025). 

Adapun, jumlah bensin atau BBM Pertalite yang diambil tersangka mencapai 4.000 liter. 

Dijelaskan, bensin tersebut langsung dijual kepada penadah di lokasi tersebut. 

"Di lokasi kami sudah tidak menemukan bensin yang diambil itu karena langsung dijual." 

"Kami hanya mendapatkan bukti berupa transaksi jual belinya saja." 

"Bensin yang diambil itu dijual sekitar Rp20 juta," katanya. 

Pihaknya pun mengaku masih terus melakukan pengembangan kasus dan mencari yang bersangkutan.

Dipecat

Pertamina Patra Niaga memecat oknum awak mobil tangki (AMT) yang melakukan distribusi produk Pertalite ke SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten.

Pasalnya, oknum AMT tersebut terbukti melanggar prosedur. 

Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, mengatakan pascalaporan konsumen terkait kualitas BBM di SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, pihaknya segera melakukan investigasi internal.

Investigasi internal tersebut dilakukan pada pihak SPBU dan oknum awak mobil tangki (AMT) yang melakukan distribusi produk Pertalite ke SPBU.

Hasilnya, ada pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU tersebut.

“Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap oknum AMT berinisial MJW, yang terbukti melakukan pelanggaran, dan AMT berinisial Y menunggu proses hukum lebih lanjut,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (10/04/2025).

“Kemudian penghentian operasional SPBU 44.574.29, Trucuk, Klaten sampai batas waktu yang tidak ditentukan, hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai. Serta menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat,” sambungnya.

Terkait dengan pelanggaran tersebut, pihaknya menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.

Serta mendukung proses hukum yang dilakukan.

Taufiq menambahkan pihak SPBU telah bertanggung jawab dan menyelesaikan aduan kepada 12 kendaraan, terdiri dari 4 mobil dan 8 motor.

“Dilakukan perbaikan kendaraan di bengkel dan isi ulang kendaraannya dengan BBM Pertamax pada 8 April 2025 pagi,” pungkasnya. (Tribunjogja.com/Drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved