KRONOLOGI Lengkap Pemuda 17 Tahun di Bengkulu Habisi Nyawa 2 Bocah SD yang Mancing di Kolamnya

Seorang remaja di Kota Bengkulu membunuh dua bocah SD yang ketahuan memancing ikan di kolam milik pelaku

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TribunBengkulu.com/Beta Misutra
PEMBUNUH 2 BOCAH - Tampang PT terduga pelaku pembunuhan 2 bocah SD di Bengkulu saat berhasil diringkus oleh pihak kepolisian, Selasa (22/4/2025). Setelah penemuan tersebut Polresta Bengkulu langsung membawa jasad ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan. 

TRIBUNJOGJA.COM, BENGKULU - Seorang remaja di Kota Bengkulu membunuh dua bocah SD yang ketahuan memancing ikan di kolam milik pelaku.

Pelaku berinisal PT (17) itu menghabisi dua cocah SD yakni AB (9) dan AR (8) dengan cara dipiting hingga ditenggelamkan di kolam.

Setelah kedua korban tewas, pelaku membuang satu jenazah ke sungai dan satu lainnya dimasukan ke dalam septic tank.

Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jenazah korban yang dibuang ke sungai ditemukan sekelompok pemancing.

Dikutip dari Tribun Bengkulu, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno mengatakan motif pembunuhan dua bocah SD ini dipicu pelaku yang tersulut emosi setelah melihat korban memancing ikan di kolam miliknya pada Selasa (15/4/2025).

"Pelaku emosi dengan kedua korban saat mendapati memancing di kolam belakang rumahnya. Pelaku memiting kedua kepala korban dan menenggelamkannya ke kolam," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, saat konferensi pers Selasa (22/4/2025), dikutip dari Tribun Bengkulu.

Saat kejadian, pelaku menghabisi nyawa kedua korban dengan cara dipiting dan menenggelamkan ke dasar kolam.

AR dipiting dengan lengan kanan pelaku. Sementara, AB dipiting menggunakan lengan kirinya.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Pimpin Langsung Penyegelan UD Sentosa Seal, Begini Respon Jan Hwa Diana

Setelah itu, PT melompat ke dalam kolam dan menenggalamkan kedua korban hingga tewas.

PT lalu memasukan jenazah AB ke dalam karung dan diisi batu pemberat serta diikat menggunakan tali.

"Pelaku kemudian membawa jasad korban AB yang sudah terbungkus karung dengan menggunkan motor matic, ke jembatan Arau Bintang Kelurahan Padang Serai," kata Sudarno.

"Setibanya di jembatan Arau Bintang sekitar pukul 18.30 WIB pelaku PT langsung membuang karung berisi jasad AB ke sungai di bawah jembatan," sambungnya.

Sementara untuk jenazah AR, pelaku berencana untuk membuangnya juga.

Namun saat pulang ke rumah, orang tua korban dan warga sudah berkumpul mencari korban.

Lantaran khawatir akan ketahuan, PT pun akhirnya memutuskan mengubur jasad AR ke dalam septic tank berbentuk sumur di samping rumahnya.

Tak habis akal, tersangka pun menaburkan kapur barus di sekitar septic tank untuk menghilangkan bau dari jasad AR.

"Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban," ungkap Sudarno.

Kasus pembunuhan ini terulang setelah jenazah AB ditemukan oleh pemancing di kawasan Muaro Jenggalu, Kota Bengkulu pada Minggu (20/4/2025).

Saat ditemukan, kondisi korban sudah hancur dan sulit dikenali.

Jasadnya sengaja dibungkus dengan dua lapis karung, yakni karung goni dan karung plastik. 

Selain jasad AB di dalamnya ditemukan batu yang diduga agar tubuh korban tenggelam dan tidak mengambang.

Saat ditemukan, jasad korban berada dalam kondisi tanpa busana dan tubuhnya telah hancur tinggal bagian kepala.

Sementara, AR baru diketemukan pada Selasa (22/4/2025) atau dua hari berselang setelah penemuan jasad AB.

Adapun jasad AR ditemukan setelah PT diringkus oleh tim gabungan dari Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu, Jatanras Polda Bengkulu, dan Polsek Kampung Melayu, di kediamannya.

Ketika ditemukan, jasad AR dalam kondisi terbungkus karung.

Menurut Ketua RW 05 Kelurahan Kandang, Kuswanto, peristiwa mengejutkan ini terjadi saat warga sedang melaksanakan pengajian di lingkungan setempat.

Di tengah kegiatan tersebut, pihak kepolisian tiba-tiba datang dan langsung melakukan pengepungan terhadap rumah milik warga berinisial SC (45), yang berada tak jauh dari lokasi pengajian atau rumah korban AR.

“Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari tempat kami mengaji,” kata Kuswanto.

Setelah itu polisi meminta Kuswanto untuk menyaksikan proses evakuasi mayat yang ditemukan di rumah tersebut.

Dengan bantuan warga, polisi membuka penutup septic tank berbentuk sumur dan menemukan jasad seorang anak yang sudah tidak bernyawa, masih terbungkus dalam karung.

Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk proses identifikasi lebih lanjut. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved