Harga Kelapa di Kulon Progo Melonjak, Kemarau Panjang Diduga Picu Penurunan Hasil Panen

Ia tak menampik bahwa harga kelapa saat ini terbilang tak wajar karena kenaikannya cukup tinggi.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
thecoconutmama.com
HARGA KELAPA: Ilustrasi. Pengepul dan petani kelapa dari Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Dian Jaka Pramana menjelaskan bahwa kenaikan harga kelapa bahkan mulai dirasakan sejak awal puasa Ramadan di 2025 ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Harga kelapa parut di Kulon Progo saat ini tengah melonjak sampai dua kali lipat dari biasanya. Fenomena kenaikan harga ini terjadi sejak Lebaran dan berlangsung hingga kini.

Pengepul dan petani kelapa dari Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Dian Jaka Pramana menjelaskan bahwa kenaikan harga kelapa bahkan mulai dirasakan sejak awal puasa Ramadan di 2025 ini.

"Saat itu harga kelapa di tingkat petani tiba-tiba saja naik, dari yang biasanya Rp 4 ribu per butir menjadi Rp 6 ribu per butir," ungkap Dian pada wartawan, Selasa (22/04/2025).

Ia tak menampik bahwa harga kelapa saat ini terbilang tak wajar karena kenaikannya cukup tinggi. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan melambungnya harga kelapa, salah satunya dari faktor cuaca.

Dian menilai kemarau panjang pada 2024 lalu berpengaruh pada produktivitas kelapa di 2025. Kemarau panjang saat itu membuat banyak pohon kelapa yang tidak berbunga.

"Hal itu membuat banyak pohon kelapa yang gagal berbuah di tahun berikutnya," jelasnya.

Dian mencontohkan kondisi pertanian kelapa di Kokap yang menjadi sentranya. Saat kondisi sedang baik, ia biasanya bisa mengambil ratusan butir kelapa dari petani untuk dijual.

Namun sejak kemarau panjang 2024, ia hanya bisa mengambil puluhan butir kelapa dari petani. Kondisi itu membuat persediaan di pasar menjadi menurun, sedangkan permintaannya sedang naik.

Peningkatan permintaan akan kelapa juga datang dari mancanegara. Adapun hasil panen kelapa dari Kulon Progo juga dikirimkan ke luar negeri sebagai komoditas ekspor.

"Minimnya persediaan namun permintaan yang sedang tinggi membuat harga kelapa jadi naik drastis," kata Dian.

Agung, penjual kelapa parut di Pasar Sentolo, saat ini mematok harga Rp 17 ribu per butir. Normalnya, harga kelapa parut dipatok sekitar Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu per butir.

Menurutnya, mahalnya harga kelapa sudah dirasakan sejak Lebaran lalu. Saat itu ia sudah mematok kelapa parut di harga Rp 15 ribu per butir, sebab dari pemasok pun harganya sudah tinggi, yaitu antara Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per butir.

"Baru kali ini harga kelapa parut bisa sampai semahal itu, yang mencari juga semakin banyak karena kelapa sedang sulit didapat," tutur Agung.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved