Gandeng 4 Universitas, Pemkot Yogya Gulirkan Program 'Jogja Sapa Lansia'

Program Jogja Sapa Lansia digulirkan menyasar enam kelurahan di Kota Yogyakarta dengan menggandeng perguruan tinggi

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Pemkot Yogyakarta
PERIKSA KESEHATAN - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, melakukan pemeriksaan kesehatan untuk lansia di Kelurahan Brontokusuman, Mergangsan, Selasa (15/4/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA  - Program Jogja Sapa Lansia digulirkan menyasar enam kelurahan di Kota Yogyakarta dengan menggandeng perguruan tinggi.

Deretan perguruan tinggi itu meliputi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, STIKES Bethesda, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogya, Maryustion Tonang, mengatakan, terdapat 201 partisipan, termasuk mahasiswa, yang diterjunkan dalam program ini.

Relawan akan turun langsung ke rumah-rumah lansia, membahas kesehatan, kondisi psikologis, sekaligus menggali pesan dan kesan mereka.

"Ini merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat," katanya, Kamis (17/4/2025).

Lebih lanjut, Maryustion mengungkapkan, bahwa jumlah lansia di Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Baca juga: Sri Sultan HB X Soroti Penyalahgunaan Tanah Kas Desa: Lurah Harus Tahu Aturan

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah penduduk lansia per Desember 2024, tercatat sebanyak 64.267 warga .

Jumlah tersebut, mencapai 15,46 persen dari total penduduk Kota Yogyakarta yang berjumlah 415.605 jiwa.

"Dengan dibantu relawan dari perguruan tinggi, harapannya, Kota Yogyakarta tetap menjadi kota yang nyaman bagi para lansia," cetusnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menambahkan, Pemkot mulai rutin menyediakan layanan tes kesehatan gratis.

Meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol yang bisa dimanfaatkan bagi para lansia, setidaknya setiap tiga bulan sekali.

"Makanya, keterlibatan semua elemen menjadi penting. Dengarkan cerita mereka, pelajari nilai-nilai hidup yang mereka jalani dan jadikan itu bekal dalam membangun masa depan yang lebih bijaksana," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved